Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Masakan Halal ala Uighur di Taipei

Kompas.com - 12/03/2019, 20:08 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

TAIPEI, KOMPAS.com - Pemerintah Taiwan tengah gencar mengembangkan pariwisata halal. Bersama awak media lainnya yang ikut dalam Taiwan Familiarization Tour pada Selasa (5/3/2019), KompasTravel mengunjungi Hui Guan, restoran halal dengan cita rasa Suku Uighur Cina, di Ibu Kota Taiwan.

Pemiliknya, Li Hai Rung merupakan perempuan Uighur asal Ninxia, utara Cina. Ia membuka restoran ini pada 2005 silam. Li Hai Rung mengaku hingga kini, hanya restorannya yang menyajikan masakan asli Uighur di Taipei.

"Saya sendiri adalah seorang muslim. Taiwan bukan negara muslim, di sini tidak banyak muslim, jadi saya buka restoran ini untuk orang-orang muslim yang ada di Taiwan," kata Li Hai Rung ditemui di restorannya, Selasa lalu.

Baca juga: Pier-2 Art Center Taiwan, dari Pelabuhan Tua Menjadi Pusat Kebudayaan

Siang itu, Li Hai Rung menyajiikan oseng-oseng telur, ikan tim, sayur tumis, kepiting goreng, dan sup ikan. Sekilas, rasa masakan yang disajikan mirip dengan selera Indonesia yang menonjolkan rasa pedas, asin, dan gurih.

Gaya masakannya berbeda dengan masakan Cina yang biasa dikenal dengan bumbu sederhana. Li Hai Rung mengaku masakan dengan cabai memang menjadi ciri khas masakan dari Ninxia.

"Kalau makanan khas Ninxia itu asin, berminyak, dan pedas. Tiga itu," kata dia.

Namun menu yang disajikan ke rombongan siang itu sebenarnya bukan otentik Ninxia. Sebab, di Ninxia masakan berbahan baku hewan laut tidak populer. Ninxia yang terletak di utara-tengah Cina jauh dari laut. Masyarakat Uighur yang bermukim di Ninxia sehari-hari makan daging hewan ternak seperti sapi dan kambing.

"Di sini yang lebih khas sebenarnya sate-satean, seperti kebab tapi dengan bumbu jinten," ucapnya.

Li Hai Rung, pemilik Hui Guan, restoran halal khas Uighur di Taipei, Taiwan.KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Li Hai Rung, pemilik Hui Guan, restoran halal khas Uighur di Taipei, Taiwan.

Sulitnya mencari bahan baku

Sejak berdiri 14 tahun lalu, Li Hai Rung mengaku tak banyak pengunjung yang makan di restorannya. Pasalnya, selain masakannya yang terbilang unik di Taiwan, tak banyak juga warga muslim di Taipei.

"Kebanyakan restoran muslim di Taiwan tidak bagus usahanya. Pendapatannya kurang karena jarang pengunjung," kata dia.

Li Hai Rung jarang mendapat pengunjung warga lokal. Ia lebih sering melayani rombongan turis. Seminggu, ia biasanya menerima tiga hingga empat grup berisikan 10 sampai 20 orang.

"Kalau yang datang langsung ke sini kebanyakan anak muda Taiwan. Kebanyakan mau mencoba-coba, mereka suka sate yang seperti kebab. Tapi tidak banyak, tidak sampai 50 pengunjung per minggu," ujar dia.

Baca juga: Restoran Halal di Taipei Ini Pernah Dikunjungi Maruf Amin Hingga Mahfud MD

Selain itu, Li Hai Rung juga mengaku tak banyak mengambil untung dari usahanya. Pasalnya, ia harus menjaga harga makanan bersaing dengan harga standar Taipei kendati bahan baku yang dibelinya lebih mahal karena harus mengimpor langsung dari Australia. Di Taiwan, sulit mendapat daging-dagingan bersertifikasi halal.

"Restoran halal lebih mahal daripada restoran lokal. Karena kami harus impor daging halal. Jadi kalau pasarnya sepi ya tidak menguntungkan," ujar dia.

Makanan di restoran ini terbilang terjangkau. Untuk seporsi kebab berisi lima tusuk dibanderol 140 dolar Taiwan atau Rp 65.000. Seporsi besar kwetiau kambing harganya 280 dolar Taiwan atau Rp 130.000. Begitu pula untuk seporsi besar sup ikan dan kepiting.

Restoran Hui Guan buka setiap hari kecuali Senin dari pukul 11.30-14.00 dan 17.30 sampai 21.30. Lokasinya di No.9, Alley 51, Lane 12, Section 3, Bade Road, Songshan District, Taipei.

Restoran dengan suasana Timur Tengah ini bisa dijangkau dari MRT Bannan Line, Stasiun Zhongxiao Dunhua Station lalu jalan kaki sekitar 10 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com