Jakarta,KOMPAS.com- Jokowi melontarkan Pappaseng atau pepatah Suku Bugis dalam akhir pidatonya saat Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, Minggu (20/10/2019).
Pappaseng tersebut berbunyi: "Pura babbara sompekku, Pura tangkisi’ golikku" yang berarti "Layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang".
Bunyi Pappaseng yang utuh adalah, 'Pura babbara sompekku, Pura tangkisi’ golikku, Ulebbirenngi tellenngé natowalié', yang artinya "layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang, kupilih tenggelam daripada kembali".
Peribahasa tersebut memiliki pesan yang membakar semangat kebaharian. Nenek moyang Suku Bugis dikenal sebagai pelaut yang ulung.
Tercatat dalam sejarah bahwa Suku Bugis sering kali melakukan hubungan dagang dengan banyak bangsa di seluruh dunia melalui pelayaran.
Jika kamu berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan, ada baiknya mampir ke beberapa museum untuk mengenal lebih lanjut sejarah Suku Bugis.
Berikut museum di Makassar dan sekitarnya yang menampilkan kisah pelayaran Suku Bugis:
Baca juga: Mampir ke Kampung Halaman Jusuf Kalla, Ini 8 Tempat Wisata di Makassar
Terdapat miniatur kapal pinisi yang menjadi saksi bagaimana pelaut-pelaut ulung suku Bugis-Makassar pada masa lampau, mengarungi samudera.
Bersandar di atas meja pameran di sudut lantai dua Museum ini. Perahu berwarna putih lengkap dengan dua tiang layar. Warna latar belakang biru langit dan laut mendominasi.
Museum yang berada di Jalan Ujung Pandang No.2, Bulo Gading kota Makassar buka pada hari Selasa hingga Minggu dan tutup pada hari senin. Melayani pengunjung dari jam 8 pagi dan setengah 4 sore waktu setempat.
Setelah berkeliling Museum La Galigo pengunjung juga bisa melanjutkan perjalan ke Benteng Fort Rotterdam. Benteng yang merupakakn peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo.