Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Buka Cabang Restoran di Sydney Tahun Depan

Kompas.com - 21/10/2019, 21:35 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Mangkok Ku usaha makanan Indonesia yang digawangi Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep, Chef Arnold Poernomo, dan Randy Julius dipersiapkan untuk membuka cabang di Sydney, Australia pada 2020.

Baca juga: Gibran Rakabuming Bakal Serahkan Bisnis Kulinernya ke Kaesang

“Target tujuan 2020. Sampai akhir tahun ini ada cabang, ada di Sunter dan Living World (Tangerang, Banten). Tahun depan berharap ekspansi ke Surabaya dan ingin ke luar negeri juga ke, Sydney. Kita rencana 25 sampai 30 outlet di 2020,” jelas Randy Julius Co Founder Mangkok Ku di Kota Kasablanka, Senin (21/10/2019).

Chef Arnold menargetkan pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Sydney.

“Karena saya berdomisili di Sydney, Australia, begitu banyak pelajar-pelajar yang dari Indonesia yang belajar di Australia di Sydney dan juga di Melbourne. Itu mereka mencari makanan-makanan mengandung sambel-sambel yang homey gitu,” jelas Chef Arnold.

Baca juga: Goola, Gerai Minuman Tradisional Kekinian dari Gibran

Bukan hanya pelajar Indonesia yang belajar di Sydney, Gibran menambahkan bahwa Mangkok Ku juga ingin mengincar masyarakat Sydney. 

“Target market kita bukan hanya pelajar Indonesia, tapi orang Sydney juga. Kita harus bisa mengajak mereka untuk mencoba merasakan nikmatnya makanan dan minuman Indonesia. Jadi kalau orang luar negeri dengar sambal jadi ingat Indonesia. Jadi identitas Indonesia,” jelas Gibran 

Sambal jadi senjata boyong Mangkok Ku ke Sydney

Makanan di Mangkok Ku.Kompas.com / Yana Gabriella Wijaya Makanan di Mangkok Ku.

Untuk memperkenalkan Mangkok Ku ke pasar Australia, sambal jadi senjata utama.

“Sambal menjadi pilihan yang ditonjolkan di Mangkok Ku, karena jenis sambal di Indonesia itu ada 200 lebih. Yang ada di Mangkok Ku ada sambel korek bawang dan sambel dabu-dabu. Racikan sambel dabu-dabu dari Mangkok Ku adalah resep dari oma saya yang sampai sekarang saya masih suka karena pedasnya fresh,” ungkap Chef Arnold.

Chef Arnold selaku peracik dari semua hidangan di Mangkok Ku juga ingin pasar global mengenal sambal adalah makanan khas dari Indonesia bukan dari negara lain. Sebab menurutnya di Australia, banyak yang lebih mengenal sambal sebagai makanan dari Malaysia.

Ia juga menyebutkan restoran khas Indonesia masih kalah banyak dengan restoran khas Thailand, Vietnam, dan Malaysia di Australia. 

Salah satu alasan mengapa restoran Indonesia kurang terkenal di Australia karena menurut Arnold, cita rasa makan kurang konsisten. 

“Saya sendiri sudah lama tinggal di Sydney, makanan Indonesia mulai menonjol, tetapi kebanyak yang masak itu in and out. Artinya banyak sekali orang yang working holiday dan juga pelajar yang kerja sampingan di restoran Indonesia jadi makanan Indonesia sering berubah-ubah kosistensinya,” papar Chef Arnold.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Travel Update
Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Travel Update
TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

Travel Update
Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com