Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macau, Hongkong, dan Mongolia Tolak Turis dari Hubei China

Kompas.com - 27/01/2020, 16:48 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Macau menolak pengunjung dari Provinsi Hubei di China yang memiliki ibu kota Wuhan. Hal tersebut berlaku bagi pengunjung yang tidak bisa menunjukkan dokumentasi resmi bahwa mereka tidak terjangkit virus corona.

Dilansir dari Channel News Asia, pemerintah Macau juga akan melarang orang-orang yang sempat berada di Provinsi Hubei dalam kurun waktu 14 hari sebelum kedatangan mereka ke Macau.

Langkah ini diambil sehari setelah pemerintah Hongkong melarang penduduk Provinsi Hubei untuk masuk ke sana.

Baca juga: Dampak Virus Corona, China Larang Keberangkatan Grup Tur ke Luar Negeri

Larangan di Hongkong ini juga berlaku untuk mereka yang berada di Hubei dalam kurun waktu 14 hari sebelum memasuki Hongkong.

Namun tidak berlaku untuk warga Hongkong. Sejauh ini, ada delapan kasus virus corona yang sudah terkonfirmasi ada di Hongkong.

Dengan meningkatnya ketakutan akan penyebaran virus tersebut, sudah banyak permintaan untuk pemerintah Hongkong agar segera menutup perbatasan dengan China daratan untuk meminimalisasi resiko penularan.

Pemerintah Hongkong sejauh ini telah menolak untuk melakukan penahanan terhadap arus pengunjung dari China daratan yang melalui beberapa pintu perbatasan di darat.

Koneksi pesawat dan kereta langsung dari dan ke Wuhan telah dihentikan untuk sementara.
Otoritas kesehatan Hongkong pada Minggu (26/01/2020) siang mengatakan bahwa telah ada sekitar 107 orang yang berada di karantina, serta ada 77 kasus yang dicurigai.

Sementara itu, sebagai usaha untuk menahan penyebaran virus corona, Mongolia telah menutup perbatasan mereka dengan China untuk mobil dan pejalan kaki. Selain itu, sekolah-sekolah juga ditutup.

Baca juga: Virus Corona Mewabah, Korsel Tingkatkan Pengawasan di Bandara Jeju

“Para pejalan kaki dan mobil telah dilarang untuk melewati perbatasan China,”ujar Wakil Perdana Menteri Enkhutuvichin Ulziisaikhan pada Minggu (26/01/2020) seperti dilansir dari Channel News Asia.

Ia juga mengatakan bahwa sekolah-sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup hingga 2 Maret 2020 mendatang. Hal itu juga berlaku untuk tempat umum lainnya.

Sejauh ini, angka kematian di China telah meningkat hingga 81 jiwa pada Senin (27/1/2020). Total kasus yang sudah dikonfirmasi di China ada lebih dari 2.700 kasus. Sebagian besar di antaranya terjadi di Provinsi Hubei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com