Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Bangka Bangun Pariwisata Berskala Internasional

Kompas.com - 10/03/2020, 18:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.comKabupaten Bangka memiliki komitmen untuk menjadikan sektor pariwisata berskala internasional melalui beberapa fondasi perencanaan.

Baca juga: Mi Koba Khas Bangka, Mi dengan Kuah Kaldu dan Topping Ikan

“Ada penerapan perubahan mendasar dalam menentukan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bangka 5 tahun ke depan,” tutur Bupati Kabupaten Bangka, Mulkan, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/3/2020).

"Misi kami jelas, menjadikan sektor pariwisata berskala internasional. Pariwisata merupakan industri jasa yang paling mudah, murah, cepat, dan berkelanjutan," imbuhnya.

Mulkan menuturkan bahwa Kabupaten Bangka memiliki beberapa keunggulan demi memperlancar pengembangan sektor pariwisata.

Baca juga: Musim Liburan, Pantai-pantai di Bangka Ramai Pengunjung

Beberapa di antaranya adalah lokasi strategis dan potensi sumber daya alam (SDA) yang memiliki daya pengembangan secara global.

Pantai Matras, Kabupaten Bangka, Sabtu (7/3/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pantai Matras, Kabupaten Bangka, Sabtu (7/3/2020).

Oleh karena itu, Mulkan positif pihaknya dapat membuat sebuah terobosan baru dengan melakukan transformasi dan pengembangan terhadap beberapa SDA di Kabupaten Bangka dan menjadikannya sebagai destinasi wisata yang mumpuni.

Baca juga: Gencarkan Sport Tourism, Bangka Gelar Sungailiat Adventour Trail 2020

Berdasarkan laman resmi Provinsi Kepulaua Bangka Belitung, terdapat beberapa wilayah pembangunan setiap kabupaten.

Untuk Kabupaten Bangka, pembangunan, dan pengembangan terkonsentrasi pada beberapa sektor seperti perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, perkebunan, dan pertambangan.

Kendati demikian, Kabupaten Bangka saat ini tengah fokus bergeser ke sektor pariwisata.

Salah satu spot berfoto di Eco Park, Kabupaten Bangka, Jumat (6/3/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Salah satu spot berfoto di Eco Park, Kabupaten Bangka, Jumat (6/3/2020).

Mulkan tidak menampik bahwa pergeseran tersebut disebabkan oleh adanya penurunan dari sektor pertambangan.

“Penurunan kontribusi sektor pertambangan menjadi alasan utama untuk digantikan sektor lain yang mengedepankan pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tutur Mulkan.

"Sektor pariwisata bisa diandalkan menjadi motor ekonomi masa depan Kabupaten Bangka," tambahnya.

Salah satu upaya dalam mempercepat pendapatan ekonomi tersebut adalah dengan melakukan desain perencanaan kemajuan sektor pariwisata yang matang, bertahap, dan terarah.

Pantai Parai, Kabupaten Bangka, Sabtu (7/3/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pantai Parai, Kabupaten Bangka, Sabtu (7/3/2020).

Percepatan tersebut dimulai dari gencarnya promosi destinasi wisata alam Kabupaten Bangka dengan menonjolkan beberapa tempat wisata yang belum dipromosikan dengan maksimal seperti Sungai Upang dan Pantai Matras.

Meski begitu, Mulkan mengaku bahwa transformasi ekonomi tidak hanya berpangku pada sektor pariwisata saja.

“Beberapa potensi ekonomi alternatif untuk diandalkan yaitu perkebunan, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sektor ini berpotensi strategis karena merupakan sektor utama mata pencaharian masyarakat,” tutur Mulkan.

Hingga saat ini, beberapa sektor ekonomi alternatif tersebut masih memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Bangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com