Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Barat Jamin Kesehatan Wisatawan Saat New Normal

Kompas.com - 05/06/2020, 19:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Jawa Barat tengah mempersiapkan diri menyambut kembali wisatawan saat fase new normal.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Deddy Taufik, menuturkan, pihaknya memiliki cara untuk meyakinkan wisatawan bahwa Jawa Barat aman.

"Pertama, fokus kesehatan masyarakat. Pelaku industri pariwisata harus lakukan edukasi lewat perilaku kehidupan bersih dan sehat,” kata Deddy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/6/2020).

 Baca juga: Protokol New Normal Pariwisata di Jawa Barat, Seperti Apa?

Selain dari penyediaan tempat cuci tangan di seluruh area yang mudah dijangkau, serta menggalakkan pemakaian masker, cepat tanggap adalah keharusan.

Jika ada orang dalam pantauan (ODP) atau orang tanpa gejala (OTG), misalnya, maka harus cepat bereaksi dan melakukan isolasi skala mikro.

Mereka juga lebih fokus pada wisatawan nusantara (wisnus), khususnya masyarakat Jabar. Hal ini dilakukan agar zona biru yang sudah siap untuk membuka pariwisata tidak berubah menjadi zona kuning.

Baca juga: Pembatasan Penerbangan Komersial di Bandara Lombok Diperpanjang

Dalam melakukan pemulihan, Deddy mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa program--salah satunya adalah promosi.

Program-program tersebut akan dilakukan selama masa pemulihan mulai Juni–Desember 2020, dan lanjut hingga masa normalisasi sepanjang 2021.

“Misal ada spesial diskon untuk meningkatkan kunjungan, dan sebagainya. Menurut data milik kami, wisnus turun hampir 70 persen di wilayah Jabar. Kita harus genjot pencapaian target ini,” tutur Deddy.

Baca juga: ASEAN Optimalkan Informasi Penanganan Covid-19 dan Promosi Wisata Melalui Website

Adapun salah satu cara mempromosikan pariwisata Jabar saat new normal adalah melalui aplikasi Smiling West Java.

Ada juga pertunjukan wayang, serta promosi melalui perfilman terkait perilaku hidup sehat. Langkah-langkah tersebut, menurut Deddy, merupakan pendekatan melalui sisi budaya.

“Pariwisata tidak mungkin berdiri sendiri dan tidak dibantu stakeholder lainnya untuk bangkit dari keterpurukan," kata Deddy.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com