Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Destinasi Geopark Belitong Dibangun, Pemerintah Buat Peta Tematik

Kompas.com - 04/06/2021, 09:06 WIB
Heru Dahnur ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) sebagai tindak lanjut ditetapkannya Geopark Belitong dalam UNESCO Global Geopark 2021.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, penyusunan PTPR bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional RI (Kementerian ATR/BPN) yang diawali dalam bentuk workshop.

"Hasil peta tematik akan dikolaborasikan dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup sebagai dasar pengembangan Geopark Belitong," kata Erzaldi dalam workshop di Belitung, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Belitong Jadi Wakil Asia sebagai Anggota Baru UNESCO Global Geopark 2021

Ia menuturkan, kolaborasi tiga kementerian tersebut ditambah dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung dan Belitung Timur, serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan mempercepat pemanfaatan geopark sebagai sumber ekonomi sekaligus warisan dunia yang harus dilestarikan.

Gubernur mengatakan, nantinya akan dihasilkan Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR)/Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Karena geopark yang ditetapkan UNESCO pada 15 April 2021 itu harus segera mendapat kepastian tata ruang.

Geopark Belitong - Geosite Kuale Granite Mangrove Forest.https://belitonggeopark.net/ Geopark Belitong - Geosite Kuale Granite Mangrove Forest.

Khususnya dalam pengembangan potensi wisata, penataan infrastruktur, identifikasi aset pemerintah dan aset desa dengan penguatan hak-hak tanah masyarakat, serta pengendalian pemanfaatan ruang.

"Dengan adanya peta tersebut, dapat teridentifikasi lahan yang tepat untuk pembangunan fisik dan pengadaan lahan. Selain itu, kita akan melihat secara utuh, terkait dengan penguasaannya, kemanfaatannya, dan penggunaannya sehingga nanti tidak ada yang terlewatkan," ujar Erzaldi.

Baca juga: Kemenpar Upayakan Geopark Belitong Terapkan Pariwisata Berkelanjutan

UNESCO telah mengakui keberagaman geologis di Negeri Laskar Pelangi itu mencakup pariwisata dan lanskap alam seperti bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi.

Dirjen Survei dan Pemetaan Kementrian ATR/BPN Adi Darmawan mengatakan, pihaknya menyediakan data yang up-to-date dengan melakukan Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang.

"Kegiatan ini dilaksanakan pada area seluas 81.309,49 ha yang terletak di kawasan Geopark Belitong," jelasnya.

Dirinya berharap kehadiran geopark ini dapat membuka peluang yang lebih luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan, juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan di situs geopark.

Baca juga: Kemenpar Kembangkan Geopark Belitong

Sebagaimana diketahui, ada 17 destinasi yang terdaftar di Geopark Belitong.

Yakni situs Juru Sebrang, Terong Tourism Village, Kuale Granite Mangrove Forest, Peramun Hill Granite Forest, Tanjung Kelayang Trias Granite, Batu Bedil Trias Granite Rock, Nam Salu Open Pit, Lumut Hill, Batu Pulas Granite Rock, Cendil Heat Forest, Tebat Rasau Cenozoic Swamp, Burung Mandi Cretacious Granidiorite, Siantu Pillow Lava, Tajam Mountain, Baginda Rocks, Punai Beach, dan Garumedang Tektite.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com