Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Ngingrong di Gunungkidul Mulai Bangkit dari Pandemi Covid-19

Kompas.com - 29/03/2022, 20:08 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kawasan wisata Ngingrong, Kelurahan Mulo, Gunungkidul, daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai bangkit setelah beberapa waktu terakhir sepi karena pandemi.

Lurah Mulo bernama Sugiyarto mengatakan, saat ini jumlah pedagang yang aktif di sentra kuliner ada 12 orang dan 15 orang pemandu susur goa. Dalam beberapa bulan terakhir, pihaknya berupaya meningkatkan kunjungan wisata yang hingga saat ini belum normal.

Salah satunya upaya peningkatan ini dengan menggandeng penyelenggara pernikahan unik, yakni menggelar nikah bareng di dalam Goa Ngingrong pada Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Wisata Lembah Ngingrong Gunungkidul, Bisa Main Flying Fox

"Karena itu dengan nikah bareng ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan ke Goa Ngingrong pasca pandemi. Selain itu Ngingrong bisa dikenal masyarakat sehingga mereka punya keinginan datang ke Ngingrong," kata Sugiyarto kepada Kompas.com, Selasa.

Dikatakannya kawasan Ngingrong memiliki berbagai wahana yang mulai dibuka kembali untuk umum, seperti Flying Fox, Kuliner,  persewaan ATV, hingga susur gua.

Terdapat beberapa gua di kawasan Ngingrong, seperti goa Njemblong, goa Ngoboran hingga goa Ngingrong.

Semua itu merupakan hasil kerjasama pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Untuk harganya Rp 650.000 untuk satu orang yang turun ke bawah untuk susur goa. Perlu waktu sehari full dan minimal 6 jam untuk menyelesaikannya," kata Sugiyarto.

Ia melanjutkan, tarif flying fox adalah Rp 35.000 dan tiket masuk Rp 3.000 per orang. Pihaknya bekerja sama dengan BUMDes serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan karena ini tanah tempat wisata itu adalah milik provinsi, sehingga dilakukan bagi hasil.

Baca juga: Menjejaki Rute Menuju Lembah Ngingrong

Untuk kuliner pihaknya buka setiap akhir pekan dengan menggelar berbagai makanan khas warga sekitar.

Kawasan Ngingrong belum lama menjadi tempat wisata. Mengingat sebelumnya kawasan tersebut hanyalah tanah kosong dengan pemandangan lembah dan goa.

Kawasan Ngingrong, Mulo, GunungkidulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kawasan Ngingrong, Mulo, Gunungkidul

"Ini dibangun 2017, dan 2018 kita mulai ada pedagang jadi efektifnya tahun 2018," ucap dia.

Sementara salah seorang pengunjung Anjar mengaku berkunjung ke Kawasan Ngingrong untuk menikmati suasana karena sejuk.

Baca juga: 5 Sajian Tradisional yang Bisa Dinikmati di Pasar Digital Ngingrong

"Biasanya akhir pekan, sambil jajan kuliner. Hari ini kebetulan lewat mampir lihat ada yang nikah di dalam goa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com