Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umbul Mantram di Kota Solo, Acara Tahunan yang Penuh Toleransi

Kompas.com - 13/01/2023, 10:48 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Salah satu acara tahunan yang rutin diselenggarakan di Kota Solo adalah Umbul Mantram.

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Grebeg Sudiro yang diselenggarakan saat momen Tahun Baru Imlek.

Tahun 2023, Grebeg Sudiro, termasuk Umbul Mantram kembali diselenggarakan setelah pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca juga: Naik Kapal di Lampion Imlek Kota Solo, Susuri Sungai Bertabur Lampion

Untuk Umbul Mantram, acara ini diselenggarakan pada Hari Kamis (12/1/2023) di Kantor Kelurahan Sudiroprajan.

Secara umum, acara ini adalah kirab dan doa bersama yang diikuti masyarakat Kampung Sudiroprajan. 

Acara ini kental akan campuran budaya Jawa dan Tionghoa karena Kampung Sudiroprajan memang bisa dibilang sebagai pecinan di Kota Solo. Namun warga etnis Tionghoa setempat sudah berakulturasi dengan masyarakat sekitar dengan etnis Jawa.

“Sudiroprajan ini bisa dibilang merupakan kawasan pecinan di Kota Solo,” kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa saat melakukan sambutan di Kelurahan Sudiroprajan, Selasa.

Kompas.com sempat berkunjung langsung di acara Umbul Mantram dan mengikuti rangkaian acara.

Kirab Umbul Mantram

Kirab menjadi acara utama Umbul Mantram. Warga Sudiroprajan tampak berbaris untuk kemudian berjalan menyusuri rute yang ditentukan.

Salah satu keunikan kirab adalah, peserta mengenakan pakaian tradisional. Tidak hanya pakaian tradisional Jawa, tetapi juga pakaian khas Tionghoa.

Peserta kirab berjalan membawa air suci, obor, hingga jodang (tandu untuk mengangkat makanan).

Kirab Umbul Mantram, Kamis (12/1/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kirab Umbul Mantram, Kamis (12/1/2023).

Rute kirab tidak terlalu jauh. Salah satunya adalah melewati kawasan permukiman Sudiroprajan.

Satu hal yang unik di sini adalah, beberapa rumah memiliki tata ruang khas Tionghoa, seperti adanya foto-foto leluhur dan altar. Padahal rumah itu jika dilihat sekilas, seperti rumah masyarakat Jawa biasa.

Baca juga: Lampion Imlek di Kota Solo Mulai Berpendar, Masyarakat Padati Pasar Gede

Selanjutnya, rute kirab melewati situs sejarah, yakni Bok Teko. Konon dulu Raja Surakarta, Pakubuwana pernah duduk di tempat ini, kemudian tutup tekonya jatuh ke sungai. Di sini, rombongan berhenti dan tokoh masyarakat melakukan doa.

Rute kemudian adalah melalui kawasan lampion Pasar Gede. Rombongan kirab pun jadi perhatian masyarakat yang datang.

Doa bersama pada acara Umbul Mantram di Sudiroprajan, Kota Solo, Kamis (12/1/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Doa bersama pada acara Umbul Mantram di Sudiroprajan, Kota Solo, Kamis (12/1/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com