Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Purbayan di Kompleks Istana Pertama Mataram Islam, Kotagede Yogyakarta

Kompas.com - 25/02/2023, 18:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Data kunjungan wisata ke Kota Yogyakarta pada tahun 2022 lalu meningkat tiga kali lipat, dan melebihi ekspektasi.

Salah satu lokasi yang menyedot perhatian wisatawan adalah Kampung Wisata Purbayan, Kota Yogyakarta.

"Ada Kampung Wisata Purbayan yang memiliki kuliner khas Legomoro dan Kembang Waru,” kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi dalam rilis yang Kompas.com terima, Sabtu (25/2/2023).

Adapun satu keistimewaan tempat wisata ini adalah punya kerajinan yang hanya ada satu-satunya di dunia, yaitu Kerajinan Tanduk.

Baca juga: Itinerary Seharian di Kotagede Yogyakarta, Banyak Tempat Bersejarah

Selain itu, wisatawan bisa sekalian menjelajah situs sejarah istana pertama Mataram Islam atau reruntuhan Keraton Kotagede.

Beberapa tempat wisata sejarah yang bisa dikunjungi, antara lain adalah Sendang Seliran, Masjid Agung Kotagede, dan Benteng Cepuri.

Wisatawan juga bisa berjalan-jalan dengan dipandu oleh guide yang menjelaskan seputar sejarah Mataram Islam sewaktu berpusat di Kotagede.

Menurut Sumadi banyak wisatawan berkunjung ke Kampung Purbanyan karena ingin tahu hal tersebut.

Kampung Wisata Purbayan tepatnya berada di Kecamatan Kotagede yang merupakan situs sejarah istana pertama Kerajaan Mataram Islam.

Baca juga: Mencicipi Roti Kembang Waru, Kuliner Mewah Zaman Mataram Islam

Lokasinya berada di sebelah selatan Masjid Agung Kotagede dan kompleks Makam Raja di Kotagede.

Kampung Wisata Purbayan butuh promosi

Agar wisatawan berdatangan saat musim liburan, menurut dia dibutuhkan promosi yang berkualitas ke luar wilayah Kota Yogyakarta.

“Kekuatan promosi jadi harus selalu ada. Artinya, kita yang berada di Kota Yogyakarta sudah punya nama yang menjanjikan untuk wisata, tinggal semua yang meneruskan menarasikan potensi sehingga orang tetap berkunjung ke Kota Yogyakarta," ujar Sumadi.

Baca juga: Mengenal 3 Situs Peninggalan Keraton Mataram Islam di Yogyakarta

Sumadi mengatakan, Kota Yogyakarta memiliki kamoung wisata yang menjadi ujung tombak sektor pariwisata Kota Yogyakarta, hal ini terbukti pada tahuan 2022 lalu dengan tingkat kunjungan wisata mencapai 7,4 juta.

Tugu berwarna hijau ini dibangun oleh Pakubuwono pada tahun 1926 sebagai prasasti di halaman Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Yogyakarta,  Jumat (15/4/2022).Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Tugu berwarna hijau ini dibangun oleh Pakubuwono pada tahun 1926 sebagai prasasti di halaman Masjid Gedhe Mataram Kotagede, Yogyakarta, Jumat (15/4/2022).

Dengan pengembangan SDM sektor pariwisata dan adanya kampung wisata di Kota Yogyakarta, Sumadi berharap dapat menambah lama tinggal dan tingkat belanja wisatawan.

Hal itu membuat sektor pariwisata dapat memberikan dampak langsung bagi peningkatan perekonomian masyarakat Kota Yogyakarta.

Baca juga: Masjid Kotagede, Masjid Tertua di Yogyakarta Peninggalan Mataram Islam

"Kami berharap dapat menambah lama tinggal dan tingkat belanja wisatawan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com