Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI DIY Berharap Tak Ada Larangan Halalbihalal di Hotel dan Restoran

Kompas.com - 25/04/2023, 17:08 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap tidak ada aturan larangan halalbihalal di hotel oleh Pemerintah Indonesia.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, sampai saat ini belum terlihat adanya peningkatan tingkat okupansi atau reservasi hotel dan restoran untuk acara halalbihalal.

Baca juga:

"Ini tanda hilalnya (kenaikan tingkat okupansi) belum mencolok, baik hotel maupun restoran, makanya kami harap tidak ada larangan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)," ucap dia, Selasa (25/4/2023).

Menurutnya, hal berbeda justru terjadi pada tahun lalu. Waktu itu, reservasi baik hotel maupun restoran untuk acara halalbihalal sudah mulai terlihat pada H+2 Lebaran.

"Reservasi halalbihalal tahun lalu sudah keliatan H+2 sudah kelihatan," ucap dia.

Ilustrasi Yogyakarta.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi Yogyakarta.

Adapun saat ini, kata dia, ASN masih menunggu aturan resmi dari pemerintah apakah nantinya halalbihalal diperbolehkan digelar di restoran dan hotel atau tidak.

"Mereka mau halalbihalal, tapi masih menunggu. Takutnya sudah reservasi ternyata enggak boleh," katanya.

Lanjut Deddy, hotel dan restoran di DIY berperan dalam membangkitkan perekonomian DIY saat pandemi Covid-19 melanda. Dengan adanya pesanan dapat menghidupkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) serta dapat memberikan dampak ekonomi kepada para pegawai.

"PHRI punya multiplier effect yang luar biasa dari UMKM, sampai dengan tenaga kerja," kata dia.

Baca juga:

Ia tidak mau aturan larangan buka bersama diterapkan kembali karena aturan tersebut berdampak terhadap tingkat okupansi hotel di DIY.

"Tingkat hunian H-2 sampai H+2 Lebaran maksimal 50 persen. Sangat turun. Dibanding tahun lalu," ucapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

4 Tips Naik Perahu Susur Sungai Sendiri, Perhatikan Cara Duduknya

4 Tips Naik Perahu Susur Sungai Sendiri, Perhatikan Cara Duduknya

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Pendakian Terkini Bukit Mongkrang Tawangmangu

Harga Tiket dan Jam Pendakian Terkini Bukit Mongkrang Tawangmangu

Travel Update
Daya Tarik Masjid Aschabul Kahfi, Tempat Wisata Religi di Gua

Daya Tarik Masjid Aschabul Kahfi, Tempat Wisata Religi di Gua

Jalan Jalan
Tempat Wisata dekat Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Museum hingga Pantai

Tempat Wisata dekat Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Museum hingga Pantai

Travel Update
4 Tips Camping di Cuaca Buruk, Pastikan Persiapan Lengkap

4 Tips Camping di Cuaca Buruk, Pastikan Persiapan Lengkap

Travel Tips
Aktivitas di Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Masih Belum Banyak

Aktivitas di Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Masih Belum Banyak

Travel Update
Starlux Airlines Terbang dari Taiwan ke Jakarta per September, Tarif Rp 3 Jutaan

Starlux Airlines Terbang dari Taiwan ke Jakarta per September, Tarif Rp 3 Jutaan

Travel Update
Tips Berkunjung ke Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Datang Pagi

Tips Berkunjung ke Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
20 Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024, Indonesia Teratas

20 Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024, Indonesia Teratas

Travel Update
Indonesia Jadi Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024

Indonesia Jadi Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024

Travel Update
Asal-usul Nama Golo Geleng di NTT, Konon Jadi Tempat Singgah Empo Rua

Asal-usul Nama Golo Geleng di NTT, Konon Jadi Tempat Singgah Empo Rua

Jalan Jalan
Pendakian ke Gunung Dempo di Sumatera Selatan Ditutup sampai 8 Juni

Pendakian ke Gunung Dempo di Sumatera Selatan Ditutup sampai 8 Juni

Travel Update
4 Aktivitas di Koryu Space di Jakarta, Baca Buku dan Bikin Origami

4 Aktivitas di Koryu Space di Jakarta, Baca Buku dan Bikin Origami

Jalan Jalan
Cara ke Koryu Space Japan Foundation, Naik MRT dan Transjakarta

Cara ke Koryu Space Japan Foundation, Naik MRT dan Transjakarta

Travel Tips
500 Kapal Nelayan Semarang Ikut Tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji

500 Kapal Nelayan Semarang Ikut Tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com