KOMPAS.com - Kabupaten Tabanan memiliki potensi alam yang tidak kalah dari daerah lainnya di Bali. Bedanya, kabupaten ini lebih menonjolkan hasil pertanian, seperti agrowisata kopi, dan sawah.
Baca juga:
"Kami masyarakat pertanian. Komoditas terbesar padi. Kedua ada kopi robusta yang terkenal di Tabanan, kalau di Bangli ada arabica. Ketiga manggis, kami pernah ekspor sampai ke Tiongkok," ujar Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat ditemui di kantor Kompas Gramedia Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Ia melanjutkan, sampai saat ini hampir 75 persen masyarakat Tabanan merupakan masyarakat agraris. Wajar jika hasil alamnya kaya dan melimpah, sampai ekspor ke luar negeri.
"Tabanan juga punya pabrik cokelat, salah satu penghasil cokelat terbaik, kami juga sudah ekspor ke Singapura," imbuhnya.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (31/8/2022), terdapat Desa Coklat Bali di Tabanan yang dibuka sejak Oktober 2020.
Sebagai tempat agrowisata sekaligus edukasi, wisatawan yang mampir ke lokasi bisa mengenal lebih dalam tentang cokelat, mulai dari proses menanam, pengolahan, hingga mengonsumsinya atau membawa pulang sebagai oleh-oleh.
Baca juga:
Potensi alam yang kaya di Tabanan, kata Sanjaya, bisa juga dijadikan sebagai alternatif wisata bagi wisatawan pencari sesuatu yang baru atau anti-mainstream di Bali.
Selain berkunjung ke Pantai Kuta atau Ubud, wisatawan bisa menikmati alam Pulau Dewata yang alami dan tradisional di Tabanan.
Berkaitan dengan pertanian, hamparan sawah di Tabanan dengan teraseringnya tidak kalah dengan yang di Gianyar (Ubud).
Bahkan, pada tahun 2017, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun mengunjungi hamparan sawah Jatiluwih yang berlokasi kabupaten tersebut.