Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kombinasi Pertanian dan Pariwisata, Jadi Keunggulan Tabanan di Bali

Kompas.com - 24/06/2023, 07:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabupaten Tabanan di Provinsi Bali berupaya menggabungkan potensi daerah mereka yaitu pertanian, dengan sektor pariwisata.

Cara ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memanfaatkan kekuatan Tabanan di sektor pertanian, seperti disampaikan oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.

“Jadi kalau kami membajak sawah, bagaimana kearifan lokal para pekerja di sawah bisa (sekaligus) menjadi atraksi pariwisata. Begitu juga saat aktivitas (biji) kopi dipetik, bisa jadi atraksi, itulah bonusnya,” kata Sanjaya saat ditemui di kantor Kompas Gramedia Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Tabanan, Lumbung Padinya Bali dengan Keindahan Alam Lengkap

Untuk beberapa aktivitas, seperti melihat proses membajak sawah sampai memetik biji kopi, wisatawan mancanegara sampai rela membayar.

Lebih lanjut, Sanjaya menjelaskan, pariwisata mencakup makna yang luas. Bukan hanya sekadar mengunjungi tempat wisata yang indah, tetapi juga menikmati atau bahkan mencoba pengalaman unik.

Oleh karena itu, ia menilai aktivitas yang berkaitan dengan pertanian sebagai sektor paling utama di Tabanan, bisa dijadikan sebagai sarana wisata sekaligus.

“Jadi pariwisata sebagai daya dukung pertanian itu. Sektor pertanian sebagai hulu, dan bonusnya pariwisata,” ungkapnya.

Tabanan yang kaya keindahan alam

Menurut Sanjaya, Tabanan agak berbeda dari kabupaten atau kota lainnya di Bali karena lebih fokus bergerak pada bidang pertanian.

“Hampir 75 persen masyarakat Tabanan bergerak di pertanian. Kami masyarakat agraris, 25 persennya baru pariwisata,” ujar dia.

Baca juga: Pantai Nyanyi Tabanan Bali: Jam Buka, Tiket Masuk, dan Aktivitas

Kendati tidak berfokus utama pada pariwisata, Sanjaya menjelaskan bahwa bentang alam di Tabanan merupakan salah satu yang terlengkap di Bali. Mulai dari pantai, gunung, sawah, hingga danau, semua dimiliki oleh Tabanan.

“Tabanan ada gunung, danau Beratan itu atraksi yang baik sekali. Kami juga punya sawah sebagai heritage, sawah abadi,” kata dia.

Namun, ia mengakui bahwa sampai saat ini, pantai dan pura di Tanah Lot masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pura Tanah Lot, salah satu kawasan wisata pantai di Tabanan, Bali. Berikut nama-nama bulan dalam Kalender Saka Bali.UNSPLASH/NICK FEWINGS Pura Tanah Lot, salah satu kawasan wisata pantai di Tabanan, Bali. Berikut nama-nama bulan dalam Kalender Saka Bali.

“Sampai saat ini kunjungan terbanyak yang dikunjungi adalah Tanah Lot. Kalau ada pura di tengah laut, pasti Tanah Lot,” terangnya.

Selain Tanah Lot, beberapa atraksi wisata di Tabanan yang cukup ramai dikunjungi wisatawan antara lain seperti The Blooms Garden, Danau Beratan, Jatiluwih, Pantai Soka, Kebun Raya Bali, Taman Kupu-kupu, dan Museum Subak.

Baca juga: 9 Wisata Pantai di Tabanan Bali, Tak Cuma Tanah Lot

Di luar dari atraksi yang cukup populer di atas, wisatawan juga bisa mengeksplorasi Tabanan lebih lama lagi saat berkunjung, untuk bisa mendapatkan sejumlah hidden gem di sana.

Mulai dari air terjun, gua tempat melihat matahari terbenam (sunset), terasering yang terjaga, dan masih banyak lagi potensi alam lainnya di Tabanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com