KOMPAS.com - Video promosi pariwisata Filipina yang beredar di media sosial diketahui menggunakan foreign stock footage atau potongan rekaman video dari negara lain. Salah satu potongan video yang digunakan dalam video tersebut, adalah sawah terasering di Ubud, Bali.
Video itu dibuat oleh DDB Philippines, sebuah agensi periklanan di Filipina, sebagai kampanye Love the Philippines yang diluncurkan pada 27 Juni 2023 lalu, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (3/7/2023).
Baca juga:
Pada Minggu (2/7/2023), agensi periklanan tersebut pun menyampaikan permohonan maaf lantaran menggunakan foreign stock footage.
Sawah terasering tersebut merupakan ikon wisata kawasan Ubud, Bali. Daya tarik sawah terasering Ubud adalah disusun secara berundak-undak, sehingga menghasilkan pemandangan indah.
Selain menyajikan panorama hamparan sawah hijau nan indah, ada sejumlah fakta lainnya yang menarik untuk diketahui. Berikut sejumlah fakta sawah terasering di Ubud, Bali seperti dihimpun Kompas.com.
Ubud memang tersohor dengan pemandangan alam nan indah berupa sawah, bukit, dan hutan. Hal ini yang menjadi keunikan Ubud yang berada di tengah Bali, dibandingkan tempat wisata di Bali lainnya yang mayoritas memiliki panorama pantai.
Wisatawan bisa menjumpai beberapa sawah terasering di Ubud, Bali. Namun, salah satu yang paling terkenal adalah sawah terasering Tegalalang atau Tegalalang Rice Terrace.
Tegalalang merupakan sebuah kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Gianyar. Jaraknya, kurang lebih 8 kilometer dari Ubud, atau sekitar 15-20 menit berkendara dari Ubud.
Baca juga:
Selain memiliki pemandangan indah, ternyata sawah terasering di Ubud, Bali melestarikan sistem irigasi tradisional Bali, yang disebut subak. Sistem pengairan tersebut, sudah digunakan sejak abad ke-9 masehi, seperti dilansir dari laman World Heritage Convention UNESCO.
Tak hanya sistem pengairan semata, subak mengimplementasikan konsep filosofis Tri Hita Karana yang menyatukan alam roh, dunia manusia, dan alam, sekaligus menjaga keseimbangnnya.
Sistem pengairan subak merupakan praktik pertanian yang demokratis dan egaliter, sehingga memungkinkan orang Bali menjadi petani padi paling produktif di Nusantara.
Karena keunikannya tersebut, sawah terasering di Ubud masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia atau World Heritage Sites oleh UNESCO.
Melansir dari World Heritage Convention UNESCO, Situs Warisan Dunia tersebut meliputi lima sawah terasering dan pura yang memiliki mata air. Total luas wilayah yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO itu mencapai 19.500 hektare.
Pura yang memiliki mata air di Ubud itu, berfungsi sebagai kanal dalam sistem pengairan subak.
Lihat postingan ini di Instagram