KOMPAS.com - Warga Jakarta yang ingin membaca buku sekaligus healing, tidak usah jauh-jauh pergi ke luar kota.
Baca di Tebet di Jakarta Selatan bisa jadi pilihan yang pas.
Perpustakaan yang awalnya merupakan tempat penyimpanan buku pribadi milik Wien Muldian ini resmi didirikan sejak 20 Februari 2022 dan menyediakan lebih dari 26.000 koleksi buku dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
"Saya bawa buku-buku itu ke sini (rumah keluarga penulis dan pengacara Kanti W Janis) karena saya suka pergi ke mana-mana. Sayang kan kalau buku-buku ini enggak diakses orang," terang Wien yang juga founder Baca di Tebet kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (5/7/2022).
Baca juga: Mampir ke Baca di Tebet, Ruang Membaca Senyaman Rumah
Agar dapat membaca buku dengan tenang dan nyaman, perhatikan sejumlah tips berikut.
Baca di Tebet berada di lantai dua gedung, dengan kursi dan meja kayu yang benar-benar nyaman layaknya rumah. Sedangkan lantai satu difungsikan sebagai resto Makan di Tebet.
Perpustakaan ini memperbolehkan pengunjung membawa makanan dan minuman. Namun, kamu cuma boleh makan di Ruang Temu.
Baca juga: Baca di Tebet: Jam Buka dan Biaya Jadi Anggota
Sedangkan di Ruang Fikir, Ruang Baca dan Ruang Karya, hanya minuman yang boleh dibawa.
Sebelum naik ke lantai dua, kamu bisa terlebih dahulu memesan makanan di Makan di Tebet, seperti Cheese Burger, Mushroom Beef, Tuna Matah Bali Pasta, atau Sate Vegetarian Matah Bali.
Terdapat pula menu kopi dan non kopi yang dijual mulai dari Rp 5.000-Rp 37.000, di antaranya Americano, Cafe Latte, Milkshake, dan Chamomile Tea.
"Mereka yang beli tiket harian atau anggota bulanan bisa membaca di sini, tapi tidak bisa dibawa," catat Wien.
Hal itu, kata Wien, dilakukan untuk berjaga-jaga jika yang bersangkutan tidak mengembalikan buku.
Baca juga: 3 Aktivitas di Baca di Tebet, Tak Cuma Baca Buku
Sebab, ada banyak buku dengan harga tinggi hingga jutaan rupiah, sehingga biaya keanggotaan bulanan saja tidak dapat menutup kerugian.