KOMPAS.com – Bupati Lumajang Thoriqul Haq menerapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari usai banjir lahar hujan pada Jumat (7/7/2023).
Selain fokus memperbaiki infrastruktur yang rusak, status tanggap darurat itu juga membuat tempat wisata di daerah terdampak bencana banjir lahar hujan, tutup sementara.
Adapun status tanggap darurat bencana berlaku di daerah terdampak bencana, yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasrujambe, dan Tempursari.
Baca juga: Wisata Lumajang Akan Buka Lagi Jumat 21 Juli 2023 usai Status Tanggap Darurat Bencana
Adapun dari kecamatan tersebut, Pronojiwo jadi salah satu daerah dengan tempat wisata terbanyak.
Alhasil banyak tempat wisata di Lumajang yang harus tutup sementara saat status tanggap darurat tersebut.
Namun, status tanggap darurat bencana selama 14 hari itu akhirnya selesai pada Kamis (20/7/2023).
“Informasi dari pimpinan karena tidak ada perpanjangan waktu terkait tanggap darurat, maka besok (tempat wisata) sudah bisa dibuka untuk beraktivitas kembali,” kata Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang bernama Tyas kepada Kompas.com, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Panorama Kapas Biru Buka Lagi usai Tanggap Darurat di Lumajang Selesai
Kompas.com pun mencoba menghubungi sejumlah tempat wisata yang sebelumnya tutup sementara selama status tanggap darurat berlaku.
Hasilnya, beberapa tempat wisata di daerah terdampak banjir lahar hujan sudah buka lagi dan bisa dikunjungi wisatawan.
Termasuk Air Terjun Tumpak Sewu yang sudah buka lagi, meski wisatawan masih belum boleh turun ke titik air terjun.
Tempat wisata lain yang sudah buka, antara lain adalah Panorama Kapas Biru, Sarkawi Camping Ground, hingga Gunung Wayang Sumberwuluh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.