Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Komodo di Taman Nasional Komodo Turun, Ini Sebabnya

Kompas.com - 01/08/2023, 11:11 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Komodo membeberkan jumlah populasi Komodo di Taman Nasional Komodo pada tahun 2022 menurun dibandingkan tahun 2021.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo Hendrikus Rani Siga mengatakan, jumlah Komodo di tahun 2022 tercatat ada 3.156 ekor. Populasi tersebut berkurang 147 ekor dari populasi tahun 2021 sebanyak 3.303.

Menurut dia, penurunan populasi itu tidak signifikan karena masih lebih tinggi dari populasi tahun 2018.

Baca juga: Ada Kapal Gratis ke TN Komodo dari Labuan Bajo, Ini Jadwalnya

Pada 2018, populasi Komodo sebanyak 2.897 ekor, 2019 sebanyak 3022 ekor, 2020 sebanyak 3163 ekor, dan 2021 sebanyak 3.303 ekor. Empat tahun berturut-turut itu, populasi Komodo meningkat terus.

Pihaknya bersyukur populasi komodo mengalami penurunan setelah terus meningkat beberapa tahun sebelumnya. Rata-rata peningkatan populasi Komodo dalam lima tahun terakhir naik 20 persen.

"Penurunan itu juga malah kita bersyukur terjadi penurunan. Karena kalau naik terus, bisa terjadi population crash, persaingan antarindividu komodo. Bisa juga makannya habis, itu bisa terjadi. Makanya justru kita bersyukur dia mengalami penurunan," katanya.

Penyebab penurunan populasi komodo

Ia menjelaskan penurunan populasi Komodo itu sebagai fenomena alam. Ada seleksi alam yang berlaku bagi kadal raksasa tersebut.

"Populasi komodo secara alami mengalami fluktuasi sesuai dengan ketersediaan populasi mangsa di TN Komodo," ujar Hendrikus.

Baca juga: Syarat Trekking di Loh Buaya di TN Komodo, Usia Maksimal 65 Tahun

Penuruan populasi itu, sambung dia, disebabkan kondisi populasi mangsa yang menurun sebagai akibat tingginya populasi komodo pada tahun-tahun sebelumnya. Pada saat populasi meningkat terus, kata dia, bisa terjadi penurunan populasi mangsa.

"Lingkungan tetap seperti itu. Komodo meningkat terus, sementara sumber daya pakannya tetap. Ya lama-lama bisa terjadi penurunan populasi, sehingga dia merespons itu, terjadilah penurunan. Itu respons alamiah, itu proses alamiah yang biasa itu," tutue Hendrikus.

Berbahaya jika populasi komodo terus naik

Sebaliknya, menurut Hendrikus apabila populasi komodo terus naik, malah akan berbahaya dan menimbulkan kepunahan.

Ilustrasi komodo di TN Komodo.WIKIMEDIA COMMONS/ALDOARIANTO.87 Ilustrasi komodo di TN Komodo.

"Pakannya habis, bisa terjadi persaingan yang tidak sehat di antara mereka, terjadi kanibalisme, saling makan diantara mereka," lanjut dia.

Ia melanjutkan, populasi Komodo di TN Komodo akan terbentuk secara alamiah sesuai daya dukung lingkungannya.

Baca juga: Resort Gili Lawa, Tempat Terbaik Nikmati Sunrise dan Sunset TN Komodo

"Komodo beradaptasi dengan kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan, dia begitu. Berdampak pada kesehatan. Proses seleksi alam terjadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com