Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara di Jakarta, Menparekraf Anjurkan Naik Transportasi Umum

Kompas.com - 14/08/2023, 20:08 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menganjurkan masyarakat untuk beralih naik transportasi umum sebagai upaya menurunkan polusi udara di Indonesia.

"Salah satu yang menjadi penyumbang (polusi udara) terbesar adalah transportasi," kata dia dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Oleh karena itu, pihaknya mengurangi kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi umum dalam lingkup Kemenparekraf.

Ia melanjutkan, kualitas udara di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi belakangan memang semakin memprihatinkan.

Baca juga: Sandiaga: Indonesia Belum Alami Overtourism, tapi Perlu Antisipasi

Hal ini, menurut dia, disebabkan oleh beberapa fenomena seperti transportasi, industri, dan cuaca.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

"Saya juga akan memulai untuk tidak menggunakan mobil, walaupun sudah menggunakan mobil listrik, saya akan mulai menggunakan kendaraan umum dan lari ke kantor sebagai bagian dari menurunkan polusi yang ada di Indonesia," kata Sandi.

Solusi atasi polusi udara di Jakarta

Sandi melanjutkan bahwa untuk solusi jangka panjang, harus ada peningkatan dari segi ruang terbuka hijau, serta konversi industri untuk menggunakan energi ramah lingkungan.

Baca juga: 10 Kota dengan Tingkat Polusi Tertinggi di Indonesia

"Kita melakukan konversi seperti yang kita lakukan di destinasi, untuk mesin-mesin yang tidak menggunakan energi ramah lingkungan dikonversi ke listrik," katanya.

Menggunakan masker adalah salah satu cara mengurangi dampak polusi udara yang membahayakan kesehatan.Shutterstock/Deemerwha studio Menggunakan masker adalah salah satu cara mengurangi dampak polusi udara yang membahayakan kesehatan.

Serta, memastikan industri-industri yang ada di kawasan Jakarta untuk menerapkan scrubber atau tidak ada emisi karbon yang membahayakan masyarakat.

Baca juga: 6 Wisata Indoor di Jakarta, Hindari Polusi Udara

"Ini tentunya akan berdampak negatif terhadap pariwisata, jadi harus kita kontrol agar ini segera ada tindak lanjutnya, dan jangan sampai masalah ini berlarut-larut," pungkas Sandi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com