Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk di Nusa Penida, Kadispar: Akibat Arus Laut dan Musim Hujan

Kompas.com - 15/08/2023, 14:11 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan bahwa tumpukan sampah di kawasan wisata perairan Nusa Penida, Bali terjadi karena arus laut dan musim hujan.

"Betul (sampah menumpuk di Bali), itu penyebabnya ada dua, pertama arus laut dan (kedua) akibat musim hujan," kata Tjok Bagus dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, sampah yang kini menumpuk di Bali bisa berasal dari sungai di daerah lain. Akibat adanya arus laut, maka sampah tersebut terbawa arus dan sampailah ke tempat lain, termasuk ke pantai di sekitar Bali.

Baca juga: 6 Pesona Desa Tenganan Bali, Ada Perang Pandan dan Tenun Gringsing

Selain itu, tambahnya, penumpukan sampah terjadi karena musim hujan. Hal ini mengakibatkan sampah yang ada di sungai terbawa air hujan dan sampai ke laut.

Tjok Bagus menyebutkan, kebijakan mengenai penanganan sampah di Bali diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 67 Tajun 2018.

Dalam aturan tersebut dibahas mengenai pembatasan timbunan sampah dan plastik sekali pakai.

"Hal ini (peraturan mengenai sampah) sudah mampu meminimalisasi sampah plastik yang ada di Bali," katanya.

Selain itu, kebijakan mengenai sampah juga diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 247 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.

Baca juga: Bali Capai 2,9 Juta Kunjungan Wisman, Target Akhir Tahun Diprediksi Tercapai

Peraturan ini membahas mengenai pencegahan penyebaran sampah di tempat-tempat yang tidak diinginkan, karena sampah sudah dikelola dari sumbernya.

Tjok mengatakan saat ini pemerintah Bali sudah melakukan pengawasan mengenai penggunaan sampah plastik di pasar modern.

"Pasar modern sudah kami awasi dan tidak ada lagi menggunakan sampah plastik. Sedangkan di pasar tradisional, ini PR bagi kami yang belum optimal kami monitoring," katanya.

@kompastravel Ada yang berencana pergi ke Banda Neira?? Yang perlu banget diingat, berangkat di bulan Oktober-November, karena kalau kamu berangkat di musim yang engga tepat, kamu malah jadi gabisa enjoy trip-nya.. #bandaneira #wisatamaluku #ambonmaluku #traveltips ? Instrumental - Vibe - pedrin cria

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa salah satu prasyarat pariwisata berkualitas dan berkelanjutan ialah penanganan sampah yang penuh totalitas.

Baca juga: 6 Pesona Desa Wisata Nyuh Kuning di Ubud yang Kental Adat Bali

Maka dari itu, Sandi mengatakan akan menerapkan aspek sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) di setiap fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Setiap fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki pengelolaan sampah yang baik, terutama dari segi penanganan sampah di destinasi wisata," tutup Sandi dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com