Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Bali, 2 Hal Ini Juga Digemari Wisman Korea Selatan

Kompas.com - 10/08/2023, 16:46 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber BPS

JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang berpeluang untuk dikembangkan untuk memperkuat relasi Indonesia dan Korea Selatan.

Sayangnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang dirilis pada Januari 2023, Korea Selatan belum masuk dalam 10 besar negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia pada 2022.

Kendati demikian, pertumbuhannya cukup menggembirakan.

Baca juga: 6 Rekomendasi Wisata di Jeju Korea Selatan, Pas untuk Healing

Pada rilis data yang sama, tercatat bahwa Korea Selatan menempati urutan kedelapan dalam daftar 10 besar dengan sekitar 19.200 wisman sepanjang November 2022. Angka itu setara 2,9 persen kunjungan wisman ke Indonesia selama November 2022.

Tahun ini, tampaknya ada peluang Korea Selatan masuk ke dalam daftar 10 besar tersebut.

Sebab, berdasarkan data terbaru yang dirilis BPS pada Agustus 2023, sebanyak 7.900 wisman asal Korea Selatan tercatat mengunjungi Indonesia selama Juni 2023 atau menyumbang 2,3 persen dari total kunjungan.

Sementara sepanjang Januari hingga Juni 2023, kunjungan wisman asal Korea Selatan mencapai 20.300 orang atau 2,7 persen dari total kunjungan.

Pada data sementara, Korea Selatan menempati urutan ke-10 negara penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia sepanjang 2023.

Baca juga: Ini Bulan Terbaik untuk Wisata ke Jeju di Korea Selatan

Potensi untuk gaet wisman Korea Selatan

Setidaknya, ada dua hal yang dapat dioptimalkan untuk menarik lebih banyak kunjungan wisman asal Korea Selatan.

Profesor Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Korea University, Jae Hyeok Shin, misalnya, menyebutkan bahwa selain Bali, daya tarik lainnya yang dapat mengundang lebih banyak turis Korea adalah batik dan wisata pantai di lokasi lain.

"Bali selama ini menjadi destinasi populer di kalangan wisatawan Korea. Tapi saya rasa ada dua hal lain yang juga sangat menarik (bagi wisatawan Korea), yaitu batik dan saya juga mau mempromosikan Yogyakarta."

Demikian disampaikan Shin dalam workshop Next Generation Journalist Network on Korea bertajuk "Building Bridges: Assessing the Past and Shaping the Future of Indonesia-Korea Relations" di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Terbang ke Korea Selatan Naik Batik Air, Bisa dari 6 Kota Ini

Ia menyarankan agar keindahan batik sekaligus kegunaannya dapat lebih dipromosikan, sehingga mengundang para wisatawan Korea Selatan berbelanja produk batik.

Salah seorang pebatik membuat kain batik di rumahnya di Yogyakarta.SHUTTERSTOCK/KURNIAWAN RIZQI Salah seorang pebatik membuat kain batik di rumahnya di Yogyakarta.

Selain batik, Yogyakarta menurutnya juga memiliki potensi yang besar karena budayanya yang kaya, serta lokasi yang dekat dengan beberapa pantai dan atraksi wisata populer lain, seperti Candi Borobudur.

Shin berharap ke depannya bakal ada penerbangan langsung (direct flight) Korea Selatan-Indonesia untuk menunjang kenaikan kunjungan wisata kedua negara.

Baca juga: Stasiun Tugu Yogyakarta Jadi Stasiun ke-2 Favorit WNA di Indonesia

Tak hanya itu, ia juga berharap ada semakin banyak hotel-hotel yang berdekatan dengan pantai untuk mempermudah akses.

"Jadi orang-orang yang mengunjungi Yogyakarta juga bisa dengan mudah pergi ke pantai," tuturnya.

-

Artikel ini ditulis oleh jurnalis Kompas.com, Nabilla Tashandra, sebagai peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea 2023, yaitu program fellowship kerja sama Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com