KOMPAS.com - Instalasi interaktif berjudul Sensoria dipamerkan di kawasan Goethe-Institut Jakarta mulai Sabtu (26/8/2023) sampai Jumat (8/9/2023).
Pameran ini merupakan kolaborasi Goethe-Institut Jakarta dan Bandung bersama Tomy Herseta, Convert Textured, dan Arafura Media Design.
"Temanya skenografi, skenografi ini berangkat dari sebuah pertunjukan seperti teater. Seiring perkembangan zaman, sekarng mulai berkembang ke arah lintas disiplin," kata Tomy Herseta kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu (26/8/2023).
Baca juga: Cara ke Perpustakaan Goethe-Institut Jakarta Naik KRL dan Transjakarta
Tomy melanjutkan, biasanya skenografi diimplementasikan dalam sebuah pertunjukkan musik, yakni melalui tata cahaya, visual, dan projection mapping.
"Tujuan pameran ini untuk memperkenalkan skenografi dalam koridor kontemporer, Lalu mengenalkan bahwa skenografi dapat diimplementasikan ke dalam hal-hal lintas disiplin," kata Tomy.
Sederhananya, intalasi interaktif Sensoria yang dipamerkan di Goethe-Institut Jakarta yakni berupa sebuah projection mapping dan light instalation.
Di pameran instalation, pengunjung nantinya akan melihat bagaimana perubahan gerakan dan lampu ketika sensor menstimulasi gerakan ataupun suara.
Sementara di projection mapping, di sini sensor akan menstimulasi gerakan atau suara yang diterima. Gerakan atau suara tersebut nantinya akan divisualisasikan melalui gambar interaktif.
"Kalau kita lihat lukisan, kita hanya lihat visualnya saja. Kalau ini, selain visual, sensoria juga akan menstimulasi secara stimultan," kata Tomy.
Baca juga: Mampir ke Perpustakaan Jakarta di Cikini, Tempatnya Estetis dan Nyaman
Cara kerjanya, pengunjung bisa berjalan di bawah light instalation, nantinya akan melihat perubahan warna dan gerakan yang dihasilkan.
Selanjutnya, pengunjung bisa berdiri di spot sensor yang telah ditentukan. Nantinya gerakan yang dilakukan oleh pengunjung akan divisualkan melalui gambar yang ditampilkan.
Acara pameran ini gratis untuk umum, pengunjung tinggal datang ke Goethe-Institut Jakarta, dan akan menemukan instalasi di bagian depan area perpustakaan.
"Harapannya, kami bisa menghadirkan pengalaman yang berbeda. Orang bisa bermain di sini, khususnya di instalasi projection mapping," kata Creative Director Arafura Media Design, Pande Made Anagha Divantara kepada Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Perpustakaan Goethe-Institut Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
Sejalan dengan Pande, Project Managing Eko Suranta juga berharap pengunjung bisa datang dan merasakan hal berbeda di pameran. Terutama pada bagian spot dekoratif, responsif, dan instagramable.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.