KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, unggahan video yang menyebutkan dugaan terjadinya praktik percaloan tiket kapal feri ke Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, viral di medsos.
Seorang perempuan di video tersebut meluapkan kekesalannya kepada petugas di Pelabuhan Kartini, Jepara karena tidak mendapatkan tiket Kapal Motor Penumpang (KMP) Feri Siginjai rute Jepara-Karimunjawa.
Dilaporkan Kompas.com pada 20 Agustus 2023, wisatawan tersebut tidak mendapatkan tiket untuk berlayar ke Karimunjawa menggunakan kapal Siginjai karena mengira kalah bersaing dengan calo.
Baca juga: 8 Pantai di Karimunjawa buat Libur Sekolah, Bisa Snorkeling
"Viral Wisatawan Pulau Karimunjawa Protes, Diduga Dipermainkan Petugas dan Calo Tiket," demikian bunyi keterangan video itu.
Lihat postingan ini di Instagram
Ketua Paguyuban Biro Wisata Karimunjawa, Sudar saat dikonfirmasi Kompas.com menegaskan, tidak ada praktik percaloan tiket ke Karimunjawa seperti yang disebutkan dalam video yang viral itu.
Baca juga: 4 Aktivitas Seru di Karimunjawa, Snorkeling hingga Santap Ikan
"Mereka yang antre tiket adalah jasa pengantre tiket yang dibayar oleh biro wisata untuk tamu kami yang sudah memesan paket wisata ke Karimunjawa," jelasnya melalui pesan singkat WhatsApp, Sabtu (26/8/2023).
Lebih lanjut menurut Sudar, peristiwa wisatawan yang mencak-mencak di Pelabuhan Kartini itu disebabkan oleh kapasitas kapal Siginjai yang sudah penuh.
"Masalah ini timbul ketika ada pengurangan kapasitas dari kapal feri Siginjai menjadi 202 penumpang," sambung dia.
Kapasitas itu tidaklah mencukupi untuk kebutuhan tiket karena melonjaknya jumlah wisatawan yang berlibur ke Karimunjawa, catat Sudar.
"Kami dari Paguyuban Biro Wisata Karimunjawa sempat meminta audiensi kepada PJ Bupati Jepara (Edy Supriyanta) beserta pihak terkait untuk penjualan tiket Siginjai segera dibuka online supaya lebih transparan dan mudah diakses oleh siapa pun," ujar dia
Baca juga: 2 Cara Mudah dan Waktu yang Tepat ke Karimunjawa
Ia pun menambahkan, Dinas Perhubungan dan PT ASDP Indonesia Ferry sudah mengajukan surat permohonan kepada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk meninjau ulang kapasitas kapal Siginjai apakah masih bisa ditambah atau tidak.
"Masih banyak tempat kosong dan perlengkapan keselamatan yang mencukupi untuk penambahan kapasitas," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.