Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelajah Kampung Tradisional Wologai di NTT yang Usianya 900 Tahun

Kompas.com - 16/10/2023, 10:56 WIB
Markus Makur,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com – Para penjelajah yang berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa membeli paket perjalanan wisata kampung adat ke Kampung Tradisional Wologai di Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT.

Kampung Tradisional Wologai ini cukup unik lantaran udah berusia sekitar 900 tahun. 

Baca juga: Harga Tiket Pesawat di NTT Meroket, Kupang-Ruteng Capai Rp 1,9 Juta

Mosalaki (Pemimpin) Pokok Kampung Adat Wologai sekaligus Ketua Sanggar Puupulepe Mbusu Wologai, Pius Ndewi mengatakan, salah satu bukti sejarah dari usia kampung ini berupa pohon beringin.

"Bukti sejarah dan cerita yang secara turun temurun adalah pohon beringin yang terletak di depan kampung adat yang berusia 900 tahun," kata Ndewi kepada Kompas.com, Senin (9/10/2023).

Adapun ia menuturkan, nama kampung ini terdiri dari dua kata yaitu "wolo" yang berarti bukit, sedangkan "gai" berarti Gelaga sehingga Wologai artinya Bukit Gelaga. Nama ini diberikan oleh leluhur orang Ende Lio.

Baca juga: Wisatawan Domestik Dominasi Kunjungan ke Labuan Bajo NTT

Kampung Tradisional Wologai, Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT, Senin, (9/10/2023) ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kampung Tradisional Wologai, Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT, Senin, (9/10/2023) ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Ndewi melanjutkan bahwa kampung ini tidak hanya dikunjungi wisatawan nusantara (wisnus), tapi juga wisatawan mancanegara (wisman). Ia pernah memandu wisman asal Jerman dan wisnus asal Jakarta beberapa waktu lalu.

"Saya setiap hari memandu wisatawan mancanegara dan Nusantara yang berwisata di Kampung Adat Wologai sekaligus memberikan penjelasan tentang kampung adat yang sudah berusia 900 tahun," ucapnya.

Selain ke kampung ini, biasanya wisatawan juga mengunjungi Danau Tiga Warna (Danau Kelimutu) dan rumah pengasingan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno di Kota Ende. 

Baca juga: Desa Wisata Tebara di NTT, Punya Rumah Adat Menara dan Peninggalan Megalitikum

Memakai pakaian adat Ende Lio

Sebelum wisatawan mengelilingi kampung adat ini, mereka terlebih dahulu memakai pakaian adat bermotif Ende Lio.

Pakaian adat ini terdiri dari dua jenis yakni motif untuk laki-laki dan motif untuk perempuan.

"Di sini wisatawan wajib memakai pakaian adat Ende Lio sebelum mengunjungi rumah-rumah adat yang berada di Bukit Gelaga (Wologai)," tuturnya.

Baca juga: Kampung Adat Rangat Wisata di NTT, Pesonanya Mirip Wae Rebo

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com