Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Alat Transportasi Tradisional Gerobak Sapi di Sleman

Kompas.com - 19/11/2023, 18:50 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Gerobak sapi merupakan alat transportasi tradisional di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Alat transportasi ini dipandang sebagai simbol penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, yang ketika itu banyak digunakan.

Untuk itu, gelaran-gelaran yang dapat melestarikan gerobak sapi dinilai penting, sehingga generasi-generasi muda tetap mengenalnya, seperti melalui Parade Gerobak Sapi yang digelar di Lapangan Wedomartani, Kapanewon, Ngemplak ini.

Pelestarian alat transportasi dinilai dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata setempat.

"Pelestarian alat transportasi tradisional seperti gerobak sapi ini dapat menjadi daya tarik pariwisata di Sleman," ujar Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo di Lapangan Wedomartani, Minggu (19/11/2023), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: 24 Wisata Sleman Populer, Ada Lokasi Syuting Film KKN di Desa Penari

Adapun Parade Gerobak Sapi ini diselenggarakan oleh paguyuban Gerobak Sapi "Makarti Roso Manunggal" bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional.

Kegiatan Parade Gerobak Sapi ini diharapkan dapat menghidupkan kembali transportasi "jadul" ini sebagai salah satu daya tarik wisata Kabupaten Sleman.

"Parade ini sebagai upaya untuk melestarikan alat transportasi lokal agar tidak tergerus modernisasi. Oleh karenanya saya mendukung paguyuban gerobak sapi di Sleman untuk 'nguri-uri' keberadaan gerobak sapi dan menghidupkan kembali transportasi jadul sebagai salah satu daya tarik wisata Sleman," ucapnya.

Baca juga: 14 Tempat Wisata Sleman yang Buka, Ada Tebing Breksi dan Studio Gamplong

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengatakan, Parade Gerobak Sapi menggambarkan semangat juang para pahlawan karena gerobak sapi menjadi simbol kerja keras, kesederhanaan, dan kebersamaan.

Adapun Parade Gerobak Sapi ini diikuti 20 lebih peserta dari komunitas Gerobak Sapi Sleman Timur yang juga melibatkan aktivitas kirab.

"Parade Gerobak Sapi ini melakukan kirab sejauh 3 kilometer serta akan dilakukan penilaian kreativitas dan keterampilan 'badjingan' (pengemudi gerobak sapi) dalam mengendalikan gerobak sapinya," ucap dia.

Adapun dikutip dari situs Dinas Kebudayaan Kundha Kabudayan Kabupaten Sleman, Gerobak Sapi Yogyakarta adalah salah satu warisan budaya Takbenda Indonesia dari Provinsi DIY.

Baca juga: Kopi Njongke, Tempat Ngopi dengan View Sawah di Sleman

UNESCO menetapkannya sebagai salah satu warisan budaya pada 2019, yang masuk dalam domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional, mengacu pada konvensi UNESCO Tahun 2003 Convention for the safeguarding of Intangible Cultural Heritage.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com