Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Baru di Museum MACAN Tampilkan Karya 24 Perupa Asia-Pasifik

Kompas.com - 20/11/2023, 12:13 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum MACAN di Jakarta Barat menggelar pameran terbaru, Voice Against Reason yang melibatkan 24 perupa lintas Asia-Pasifik, antara lain dari Australia, Bangladesh, India, Indonesia, Jepang, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pameran ini bisa dikunjungi masyarakat umum selama sekitar lima bulan, tepatnya mulai Jumat (18/11/2023) hingga Minggu (14/4/2024). 

Baca juga: Pertunjukan Wayang dan Pameran Baru Digelar di Museum MACAN 18 November 2023

"Voice Against Reason menghadirkan karya-karya komisi terbaru, proyek terkini dari perupa ternama, dan karya-karya kontemporer yang mengangkat dialog sejarah seni dari periode modern Indonesia," ujar Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto lewat keterangan resmi, Jumat (17/11/2023). 

Pameran Voice Against Reason berupaya menggali pertanyaan soal apa makna dari bersuara atau berpendapat.

Rega Ayundya Putri (l. Indonesia, 1988) Mirageology  (2022), karya dalam pameran Voice Against Reason di Museum MACAN, Jakarta Barat, pada 18 November-14 April 2024. dok. Museum MACAN Rega Ayundya Putri (l. Indonesia, 1988) Mirageology (2022), karya dalam pameran Voice Against Reason di Museum MACAN, Jakarta Barat, pada 18 November-14 April 2024.

Pameran ini, kata Aaron, merajut realitas sementara dan rapuh, yang terhubung dengan narasi-narasi pribadi, konteks sejarah, dan tema-tema politik, serta geografi. Seluruhnya melalui sudut para perupa.

"Voice Against Reason menghadirkan deretan perupa terkemuka dari seluruh Asia. Pameran ini dimulai dari gagasan bahwa perupa membantu kita dalam menyuarakan dan memberi bentuk pada isu-isu dan ide-ide yang terkadang bergolak di bawah permukaan, atau yang mungkin berlawanan dengan arus," terang Aaron. 

Menurutnya, saat ini, ketika teknologi terkadang mendorong keseragaman atau penulisan sejarah menyamarkan pengalaman individu dan pribadi yang berbeda, berbicara atau mengungkapkan pendapat adalah hal penting.

"Agar seseorang dapat melihat lingkungan sekitar dengan cara lebih kritis," sambungnya. 

Baca juga: Ketika Sandal Jepit dan Selimut Jadi Bermakna di Pameran Baru Museum MACAN...

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com