Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah di Balik Penggunaan Baju Gagrak Yogyakarta Tiap Kamis Pon

Kompas.com - 17/01/2024, 20:08 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Setiap Kamis Pon Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga pelajar diwajibkan menggunakan baju adat gagrak Yogyakarta.

Penggunaan seragam gagrak Yogyakarta ini sendiri didasari oleh sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, maenjelaskan penggunaan baju adat gagrak Yogyakarta itu berdasarkan peristiwa sejarah perjanjian Giyanti.

Oada perjanjian tersebut kekuasaan Mataram Islam dibagi menjadi dua yakni Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta dengan Sri Sultan Hamengku Buwono I menjadiu rajanya.

"Proses boyongan HB I beserta keluarga menempati kraton Yogyakarta yang baru berdiri dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 1756 yang jatuh pada hari Kamis Pahing," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1/2023).

Seperti diketahui bahwa penggunaan baju adat gagrak Yogyakarta ini sebeklumnya dolakukan pada Kamis Pahing dan disesuaikan menjadi Kamis Pon.

"Proses menempati Keraton Yogyakarta sebagai pusat peradaban baru yang selanjutnya disebut sebagai Kota Yogyakarta, kemudian ditetapkan sebagai HUT Kota Yogyakarta (7 Oktober)," ujar Ditya.

Baca juga:

Ditya menambahkan melalui Raperda hari jadi DIY, diusulkan bahwa hari jadi DIY jatuh pada tanggal 13 Maret 1755. 

Ia menjelaskan hari jadi DIY jatuh pada 13 Maret berdasarkan uji akademis dan sejarah yang dilakukan.

Dari kedua kajiuan tersebut diketahui bahwa satu bulan setelah perjanjian Giyanti, Pangeran Mangkubumi atau akrab dengan nama Sri Sultan Hamengku Buwono II mendeklarasikan berdirinya Nagari Ngayogyakarta.

"Raperda ini masih dalam proses, untuk menjadi Perda masih menunggu evaluasi dari Kemendagri untuk selanjutnya disahkan menjadi Perda," imbuh Ditya.

Lanjautnya sebagai bentuk internalisasi hari jadi DIY satu diantaranya adalah dengan penggunaan busana gagrak Yogyakarta pada hari Kamis Pon dimana  13 Maret 1755 jatuh pada hari Kamis Pon.

"Surat edaran yang saat ini sudah dikeluarkan merupakan salah satu bentuk usaha sosialisasi, adanya Raperda hari jadi," imbuhnya.

Kirab Merti Dusun Wiwit Srawung, Dusun Glondong, Panggungharjo, Bantul, 15 September 2018Wikimedia Commons/Arifah R Agrin Kirab Merti Dusun Wiwit Srawung, Dusun Glondong, Panggungharjo, Bantul, 15 September 2018

Ditya menjelaskan ada dalam raperda hari jadi ini ada yang diwajibkan menggunakan seragam gagrak Yogyakarta adalah ASN di lingkup Pemerintah DIY, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota.

Baca juga: Sejarah Candi Ijo di Sleman, Peninggalan Mataram Kuno dari Abad Ke-9

Termasuk pelajar di tingkat SMA dan SMk mengingat kewenangan SMA dan SMK berada di provinsi.

"Nanti apabila selanjutnya Pemkab/Pemkot mengeluarkan edaran yg ditujukan kepada pelajar setingkat SD dan SMP yang merupakan kewenangan mereka, itu monggo (silakan) saja," katanya.

"Tujuannya sama, yaitu dalam rangka nguri-uri (melestarikan) budaya sekaligus meneguhkan sejarah, memperingati hari jadi, atau berdirinya Nagari Ngayogyakarta yang menjadi cikal bakal Provinsi DIY," pungkasnya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com