KOMPAS.com - Desa Wisata Mas terletak di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, salah satu desa wisata di Bali selain Desa Penglipuran.
Saat liburan ke Bali, coba untuk memilih destinasi wisata yang berbeda dengan datang ke Desa Mas, Ubud ini.
Di Desa Mas pengunjung akan diajak wisata edukasi, wisata religi, wisata budaya, dan wisata alam.
Baca juga: Desa Penglipuran Bali Kini Terapkan E-ticket untuk Pengunjung
Terdapat banyak aktivitas wisata seru yang didapat dari Desa Mas Ubud ini,
View this post on Instagram
Berikut ini Kompas.com rangkum daftar aktivitas di Desa Wisata Mas, Ubud, dikutip dari laman Kemenparekraf:
Njana Tilem Museum merupakan tempat koleksi seni patung dari dua maestro asal Desa Mas, yaitu Ida Bagus Njana dan Ida Bagus Tilem.
Museum ini memiliki patung ikonik, yaitu patung tujuh wajah dan parung Dewi Sri dengan tingkat kesulitan tinggi.
Baca juga: Desa Wisata Pengolah Sampah Dapat Penghargaan dari Tiketcom dan Kemenparekraf
Njana Tilem Museum berada di hamparan rumput hijau dengan suasana asri dari pepohonan rindang
Njana Tilem Museum berlokasi di Jalan Raya Mas Nomor 162, Mas, Kecamatan Ubud, Kapubaten Gianjar, Bali.
Jika mengikuti paket wisata, salah satu aktivitas yang bisa dilakukan di Desa Wisata Mas adalah berjalan-jalan di pematang sawah.
Pengunjung akan diberi perlengkapan trekking seperti baju olahraga, kemudian tour guide akan mengajak berkeliling pematang sawah sekitar tiga sampai empat jam menempuh jarak kurang lebih 20 kilometer.
Jika mencari wisata edukasi pengunjung dapat berkunjung ke Taman Puspa Alam. Taman Puspa Alam ini merupakan bekas lahan area pembuangan sampah yang dikelola oleh masyarakat Kampung Wisata Banjar Tarukan, Desa Mas.
Selain itu aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Taman Puspa Alam adalah menanam bibit aneka tumbuhan, sayuran, dan obat-obatan.
Bermalam di Desa Wisata Mas harus dicoba pengunjung untuk merasakan suasana pedesaan, terdapat 15 penginapan dengan fasilitas lengkap.
Penginapan ini merupakan rumah penduduk sekitar Desa Wisata sehingga arsitektur bangunan masih khas Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.