Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ni Luh Djelantik Protes Karaoke Keluarga Kena Pajak Hiburan 40-75 Persen

Kompas.com - 24/01/2024, 21:06 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik, founder Niluh Djelantik dan aktivis sosial asal Bali, protes terkait kenaikan tarif pajak hiburan tertentu.

Tarif pajak hiburan tertentu mengatur sejumlah jenis hiburan yang dikenakan pajak 40-75 persen. Salah satunya, karaoke.

"Saya memohon kepada Mas Sandiaga, tolong karaoke keluarga tidak bisa disamakan dengan karaoke yang entah bagaimana jenisnya," ungkap Ni Luh tepat di depan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandiuno, Senin (22/1/2024).

Ni Luh menggambarkan, karaoke keluarga merupakan tempat hiburan semua kalangan, mulai anak hingga orang dewasa.

Tidak ada kegiatan khusus atau tertentu yang dilakukan dalam karaoke tersebut, kata dia, selain bernyanyi dan bergembira dengan keluarga.

"Karaoke keluarga adalah (tempat) kami mengajak anak-anak meminum jus, bernyanyi bersama keluarga. Tidak bisa dimasukkan ke dalam jenis hiburan 'tertentu'," kata Ni Luh.

Baca juga:

Karaoke kena pajak 40-75 persen

Ilustrasi karaoke.Shutterstock Ilustrasi karaoke.

Sebelumnya, Lydia Kurniawati Christyana, Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kemenkeu, memaparkan jenis hiburan tertentu yang dikenakan pajak baru sebesar 40-75 persen.

Jenis hiburan tertentu itu adalah mandi uap, diskotek, bar, dan karaoke.

Sayangnya, tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait kategori yang dimaksud dalam Undang-Undang (UU) HKPD Tahun 2022 yang sedang ramai dibicarakan tersebut.

"Ini menjadi catatan kita bersama karena ini merupakan karaoke keluarga. Kalau spa itu wellness tourism, karaoke keluarga itu seperti tempat belajar bernyanyi bersama," respons Sandiaga dalam acara yang sama.

"Menjadi industri yang perlu dilindungi agar mereka bisa tetap membuka peluang usaha kerja," tambah dia.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com