BANGKA BARAT, KOMPAS.com - Daftar kegiatan pada kalender wisata 2024 di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebanyak 41 acara, meningkat dibanding tahun sebelumnya 39 acara.
Penambahan jumlah kegiatan diharapkan mampu mengakselerasi perekonomian daerah khususnya pasca pandemi, sekaligus wadah pemersatu bangsa.
"Tidak menutup kemungkinan akan ada event lain di luar dari kelender event 2024 ini yang akan diselenggarakan di Bangka Barat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Bangka Barat, Muhammad Ali kepada Kompas.com, Senin (5/2/2024).
Ali menuturkan, sebanyak 41 acara yang bakal digelar terdiri dari 24 bertema budaya, 15 pemasaran pariwisata dan dua acara tahunan yakni Bujang Dayang dan Festival Jiran Nusantara.
Baca juga:
Taman BMW di Bangka Barat, Bekas Tambang Timah yang Kini Jadi Wisata Unggulan
"Acara yang akan diselenggarakan merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah dengan komunitas masyarakat, masyarakat adat dan tradisi yang bertujuan untuk menarik kunjungan wisatawan baik nasional maupun mancanegara," ujar Ali.
Kegiatan yang telah disusun tersebut antara lain, peringatan perang dunia II dan Cap Go Meh pada Februari 2024.
Kemudian Maret ada perang ketupat dan dodol di Desa Penyampak. Selanjutnya, Mei diselenggarakan panen raya sawah di Desa Tebing dan sedekah laut di Desa Rambat.
Juli diselenggarakan Vespa Fans Scooter, pameran bonsai dan sembahyang rebut di Tanjung Ular pada Agustus, dan Menumbing Jeep Community pada Desember.
Menurut Ali, setiap tahunnya pemerintah Kabupaten Bangka Barat terus berusaha memperbaiki kualitas daya tarik wisata salah satunya dengan memperbanyak atraksi dan event yang menarik.
"Dengan tampilan inovasi dan kreatifitas dalam upaya meningkatkan promosi wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan," ucap Ali.
Sebagian besar event tersebut dipusatkan di daerah Mentok yang merupakan pusat kota Bangka Barat.
Daerah ini berbatasan langsung dengan perairan Palembang, Sumatera Selatan sekaligus terkenal sebagai kawasan pertambangan timah.
Baca juga: Apa Saja Isi Museum Timah Indonesia Pangkalpinang? Temukan 8 Benda Ini
Potensi tambang jugalah yang mengundang kehadiran bangsa Belanda, dibuktikan banyaknya bangunan peninggalan sejarah bernuansa Eropa.
Nah, bagi kamu yang ingin berkunjung ke Mentok, bisa menyeberang menggunakan kapal cepat dari Palembang atau kapal feri dari pelabuhan Tanjung Siapi-api, Banyuasin.
Sementara dari Pangkalpinang atau Bandara Depati Amir bisa menggunakan minibus dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Baca juga:
Pemandian Aek Bedelew di Bangka, Air Sejuk dengan Suasana Alam Asri
Legenda Keluarga Pemburu San Lo Chu di Pantai Tikus Emas Bangka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram