Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Spesies Hiu Paus Baru Teridentifikasi Balai Besar Teluk Cendrawasih

Kompas.com - 21/02/2024, 14:10 WIB
Silvita Agmasari

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) Provinsi Papua Barat berhasil mengidentifikasi 13 spesies hiu paus yang baru sehingga total populasi hiu paus mencapai 209 individu.

Kepala Balai Besar TNTC Papua Barat Supartono di Manokwari, Senin, mengatakan pengamatan langsung dan survei populasi hiu paus dilakukan secara rutin menggunakan metode foto identitas.

"Populasi hiu paus dari tahun 2014 ada 196 spesies dan tahun 2023 kami temukan 13 spesies hiu paus baru," kata Supartono.

Baca juga:

Pihaknya terus mengantisipasi berbagai ancaman terhadap kelestarian populasi hiu paus melalui kegiatan patroli pengawasan penggunaan jaring tangkap, menjaga sumber pakan (planton), dan pelibatan peran aktif masyarakat nelayan.

Hal ini berkaitan dengan status hiu paus telah ditetapkan sebagai salah satu satwa laut yang dilindungi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013.

Saat wisatawan berenang bersama spesies hiu paus di Teluk Saleh Desa Labuhan Jambu Yayasan Konservasi Indonesia Saat wisatawan berenang bersama spesies hiu paus di Teluk Saleh Desa Labuhan Jambu

"Kami minta masyarakat supaya tidak menebang hutan di sekitar Teluk Cendrawasih maupun hulu sungai, karena mengancam sumber pakan hiu paus," ujar Supartono.

Menurut dia, pelaksanaan edukasi dan sosialisasi berdampak positif terhadap pemahaman masyarakat tentang hiu paus yang wajib dilindungi agar tidak mengalami penurunan populasi.

Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih dengan luas 1.453.500 hektare memiliki tujuh spesies prioritas yaitu hiu paus, hiu berjalan, ikan duyung, lumba-lumba, penyu, kima, dan junai emas.

Baca juga: 16 Tempat Wisata di Biak Numfor Papua, Ada Air Terjun dan Spot Diving

Dalam waktu tertentu, kata dia, hiu paus dapat bergerak ke sejumlah perairan di Indonesia, seperti Laut Banda, bahkan sampai ke perairan pasifik, namun tetap kembali ke Teluk Cendrawasih.

Pergerakan setiap spesies hiu paus dari Teluk Cendrawasih tetap terpantau melalui alat pelacak (tag) menggunakan frekuensi radio yang terpasang pada sirip bawah hiu paus tersebut.

"Sekarang Taman Nasional Teluk Cendrawasih sudah menjadi destinasi wisata. Jadi masyarakat paham bagaimana cara menjaga kelestarian kawasan," ucapnya. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com