YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung yang biasanya melaksanakan mandi besar atau tradisi padusan di Kawasan Pantai Baron, Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diimbau untuk tidak bermain air di sekitar muara sungai bawah tanah.
Sebab, terjadi peningkatan debit air di sungai bawah tanah akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan bahwa setelah terjadi hujan deras di wilayah Gunungkidul sisi Utara, terjadi peningkatan debit air di sungai bawah tanah yang bermuara di kawasan pantai Baron.
Baca juga: Jembatan di Kulon Progo Putus Diterjang Banjir, Sekumpulan Orang Camping Terjebak
"Kemarin wilayah Gunungkidul hujan deras, dan terjadi peningkatan debit air sungai bawah tanah di sini," kata Suris saat dihubungi melalui telepon Minggu (10/2/2024).
Lihat postingan ini di Instagram
Dikatakannya pihaknya menyiagakan puluhan personel untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung saat ini. Sebab, biasanya terjadi peningkatan kunjungan saat menjelang puasa.
Warga mandi besar atau padusan di sekitar pantai selatan. Untuk cuaca saat ini di kawasan Gunungkidul mendung tipis.
Baca juga: Motor Terendam Banjir, Ini Langkah-langkah untuk Memperbaikinya
Perlu diketahui Muhammadiyah mengumumkan Senin (11/3/2024) merupakan hari pertama puasa.
"Kami mengimbau kepada wisatawan atau masyarakat yang akan menjalankan tradisi padusan untuk berhati-hati karena airnya keruh serta peningkatan debit air. Saat keruh bisa gatal-gatal juga," kata Suris.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Marjono mengingatkan untuk pengunjung waspada dan selalu mengikuti imbauan petugas di lapangan.
Terkait keruhnya kawasan pantai Baron, dia menyebut jika biasa terjadi saat hujan deras. Nantinya akan berangsur normal jika kondisi cuaca membaik.
Baca juga: Dampak Kebakaran Merbabu, Salatiga dan Semarang Rawan Banjir
"Wisatawan yang akan mengadakan tradisi padusan untuk mengikuti imbauan petugas," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.