KOMPAS.com - Kapal Pesiar Royal Caribbean telah memutuskan untuk menghentikan kunjungan kapal pesiar ke Labadee, di pantai utara Haiti karena eskalasi kekerasan di negara Karibia tersebut.
Dilansir dari CNN.com, Jumat (15/03/2024), pihak Royal Caribbean menyatakan bahwa keselamatan tamu, kru, dan komunitas yang mereka kunjungi menjadi prioritas utama.
Tim Keamanan dan Intel Global terus memantau situasi di Haiti dan sebagai langkah pencegahan, penyesuaian sementara dilakukan pada pelayaran yang mengunjungi Labadee.
Baca juga: Kerusuhan Haiti Memburuk, Dubes RI Minta 7 WNI Segera Evakuasi
Adapun maskapai kapal pesiar ini memang telah rutin beroperasi di Labadee, Haiti sejak tahun 1980-an.
Lihat postingan ini di Instagram
Di sisi lain, Pemerintah Haiti telah memberlakukan keadaan darurat dan jam malam sebagai upaya untuk mengendalikan situasi di negara tersebut setelah kerusuhan dan insiden pembobolan penjara utama di ibu kota Port-au-Prince.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/03/2024), jam malam akan diberlakukan di wilayah Ouest, termasuk ibu kota, hingga Rabu. Kronologi kerusuhan dimulai ketika geng bersenjata menyerang Lembaga Pemasyarakatan Nasional pada akhir pekan lalu.
Baca juga: Haiti Umumkan Keadaan Darurat Usai Kerusuhan Besar di Ibu Kota
Insiden ini menyebabkan sejumlah korban jiwa dan menjadi bagian dari gelombang kekerasan di Haiti yang melibatkan geng bersenjata yang ingin menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry.
Pemerintah Haiti telah mengambil langkah-langkah keamanan untuk menegakkan jam malam dan merespons situasi yang semakin memburuk.
Baca juga: Kronologi Haiti Berlakukan Status Darurat Usai Geng Bersenjata Bobol Penjara Utama
Situasi di Haiti telah menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dan stabilitas negara yang sudah terpuruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.