Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombak Besar dan Cuaca Ekstrem, Sejumlah Pantai di Malang Selatan Tutup

Kompas.com - 17/03/2024, 15:03 WIB
Imron Hakiki,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.comGelombang tinggi ombak akibat cuaca ekstrem menerjang kawasan pantai selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, beberapa hari terakhir ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat ada tujuh pantai yang terdampak ombak besar.

Akibatnya, beberapa fasilitas di tujuh pantai itu pun rusak terkena terjangan ombak tinggi sejak Rabu hingga Jumat lalu.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 17 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Alhasil, sejumlah pengelola pantai di pesisir selatan menutup aktivitas wisata. Salah satu pengelola Pantai Jembatan Panjang, Sutrisno membenarkan adanya terjangan ombak tinggi tersebut. Menurutnya gelombang ombak tertinggi terjadi pada Kamis (14/3/2024) lalu.

"Saat ini kondisi air laut mulai stabil, tidak naik. Hari Kamis kemarin naiknya," ungkapnya melalui sambungan telepon, Sabtu (16/3/2024).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Sejak Kamis lalu, pihaknya telah menutup aktivitas wisata di pantai yang ia kelola. Meski saat ini kondisinya berangsur-angsur membaik, tapi Sutrisno masih menutup aktivitas wisata di Pantai Jembatan Panjang.

Hal ini untuk mengantisipasi keselamatan dan kenyamanan pengunjung, apalagi beberapa infrastruktur juga terdampak.

Baca juga: Penjualan Kurma di Kota Malang Meningkat Drastis, Penjual Beri Tips Cara Menyimpan

"Masih ditutup, sampai kapannya belum tahu, nunggu (ombaknya) normal dulu," terangnya.

7 pantai di Malang terdampak ombak tinggi 

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan tujuh pantai yang tercatat terdampak ombak tinggi.

Beberapa di antaranya Pantai Ngliyep, Pantai Balekambang, Pantai Batu Bengkung, Pantai Ungapan, Pantai Tamban, Pantai Sendangbiru, dan Pantai Bajulmati.

"Kerusakan terparah terjadi di Pantai Bajulmati. Di sana, gelombang air laut naik mendekati warung warga, dua gazebo milik warga hanyut. Air laut juga sempat menggenang di beberapa titik," terang Sadono Irawan melalui sambungan telepon, Sabtu (16/3/2024).

Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang salah satu destinasi wisata di Kabupaten Malang yang mengalami kenaikan jumlah pengunjung pada lebaran Idulfitri 2022 lalu.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang salah satu destinasi wisata di Kabupaten Malang yang mengalami kenaikan jumlah pengunjung pada lebaran Idulfitri 2022 lalu.

Sementara itu di Pantai Batu Bengkung, gelombang air laut sempat menggenangi warung warga pada Rabu malam.

Namun, BPBD melaporkan gelombang air laut sudah surut sejak Kamis lalu, meski hingga saat ini gelombang ombak masih tinggi, hingga ke daratan, disertai angin cukup kencang.

"Di Pantai Ungapan gelombang ombak masih tinggi hingga ke daratan, dan sekarang angin cukup kencang, serta satu warung masih terdampak. Di Pantai Tamban, gelombang tinggi juga sempat naik ke daratan," terangnya.

Baca juga: 15 Kampus Terbaik di Malang Versi UniRank 2024, Ada 3 PTN

Gelombang tinggi air laut juga terjadi di Pantai Sendangbiru, dimana gelombang tinggi sempat naik hingga ke Tempat Perlelangan Ikan (TPI) bagian selatan. Bahkan, kenaikan air laut sempat naik hingga mencapai loket wisata Pantai Sendangbiru.

"Memang sempat terjadi banjir rob atau gelombang air laut naik pada Kamis lalu, tapi sekarang mulai berkurang. Untuk korban jiwa atau luka lain nihil," jelasnya.

Sadono mengimbau ke pengelola wisata dan wisatawan yang datang ke pantai agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Sebab potensi cuaca ekstrem diprediksi masih terjadi di akhir pekan pertama di bulan Ramadan ini.

Baca juga: Permintaan Meningkat, Produsen Cincau di Kota Malang Banjir Pesanan

"Untuk masyarakat sekitar hendaknya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya, serta melakukan monitoring lingkungannya secara berkala, mandiri, dan menghindari berkegiatan di tengah cuaca ekstrim," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com