Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kompas.com - 16/04/2024, 18:21 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini, beredar video wisatawan asing di Jepang yang menggoyang-goyangkan ranting pohon sakura hingga berguguran. Diduga wisatawan tersebut berasal dari Indonesia.  

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya,menanggapi hal tersebut.

Baca juga: 

"Hati-hati, Bapak Ibu sekalian. Pariwisata itu bukan hanya milik Kemenparekraf, tetapi punya semua orang Indonesia," ujar Nia saat Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).

"Pariwisata itu bisnis persepsi, tidak bisa dibawa barangnya," tambah dia.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya saat ditemui media usai Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/4/2024).KOMPAS.com/Krisda Tiofani Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya saat ditemui media usai Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/4/2024).

Itu sebabnya, Nia mengatakan, penting untuk menjaga kelakuan wisatawan nasional asal Indonesia saat berlibur ke luar negeri.

Menurut dia, wisatawan nasional harus memiliki kesadaran berwisata sebagai ambasador pariwisata untuk menjaga nama negara.

"Negara ini harus maju dan harus memiliki kesadaran kolektif," tuturnya.

Baca juga:

Wisatawan Indonesia diduga lesehan di Bandara Changi Singapura

Dalam kesempatan yang sama, Nia juga menanggapi wisatawan yang terlihat menggelar tikar dan makan bersama sembari berlesehan di Bandara Changi di Singapura, tepatnya di area HSBC Rain Vortex.

Warganet menduga orang-orang dalam video merupakan wisatawan asal Indonesia, terlihat dari adanya cobek berisi sambal yang identik dengan budaya makan di Tanah Air.

Meski tidak menyebut apakah kegiatan tersebut diizinkan atau tidak, Nia tetap memberikan respons yang sama, terkait pentingnya memiliki kesadaran kolektif selagi berwisata di luar Indonesia.

Jewel Changi Airport terasa begitu ikonik karena terdapat air terjun indoor tertinggi di dunia, yakni HSBC Rain Vortex. Air terjun ini berada di tengah-tengah Jewel dan dikelilingi oleh taman serta hutan buatan sehingga memberikan kesan asri. Dok. Traveloka Jewel Changi Airport terasa begitu ikonik karena terdapat air terjun indoor tertinggi di dunia, yakni HSBC Rain Vortex. Air terjun ini berada di tengah-tengah Jewel dan dikelilingi oleh taman serta hutan buatan sehingga memberikan kesan asri.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo menuturkan, semua wisatawan harus memahami tanggung jawab mereka sebagai wisatawan.

"Kita juga menghadapi masalah ketika di Bali ada perilaku wisman (wisatawan mancanegara) yang tidak sesuai. Kan kita enggak suka juga. Kalau kita enggak suka tempat kita dibegitukan, tentunya pas kita ke luar jangan berperilaku seperti itu," jelas Fadjar.

"Itu juga tentunya hal-hal yang masih terus kita komunikasikan dan kita sampaikan pesannya kepada seluruh warga negara untuk menjadi masyarakat yang bertanggung jawab termasuk responsible tourist," tambahnya.

Baca juga: Penumpang Whoosh Meningkat 30 Persen Saat Lebaran, KCIC Tambah Perjalanan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com