Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Blue Bird Dukung Pariwisata Sumbar

Kompas.com - 23/05/2013, 19:26 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan kehadiran taksi Blue Bird dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata daerah, karena selama ini masih terbatas moda transportasi yang memadai.

"Kehadiran taksi Blue Bird semoga dapat memenuhi harapan pengunjung, sehingga semakin menggerakan ekonomi Sumbar ke depan," kata gubernur pada peluncuran perdana 50 unit armada taksi Blue Bird di halaman Kantor gubernur Sumbar, Kamis (23/5/2013).

Menurut Irwan, salah satu yang menggerakkan perekonomian Sumbar sektor pariwisata, makanya sarana penunjangnya diperlukan sehingga membuat orang banyak berkunjung.

Jika banyak orang yang datang dengan motivasi jalan-jalan, rapat-rapat asosiasi dan seminar, dengan harapan banyak membawa uang dan berbelanja sehingga jualan masyarakat semakin laku. "Sumbar banyak usaha kecil dan menengah sehingga merasakan dampak ganda dengan banyaknya orang yang datang tersebut," ujarnya.

Selama ini, ungkap Irwan, banyak orang datang ke Sumbar tetapi ketika sudah sampai di hotel, tak mencukupi armada taksi yang melayani untuk pergi ke tujuan sejumlah destinasi. Taksi yang beroperasi selama ini dilihat dari segi kelayakan masanya sudah lima sampai sepuluh tahun, bahkan ada tak laik lagi.

"Armada taksi yang masa operasi tak sesuai dengan ketentuan tersebut, tentu sudah saatnya untuk diperbaharui dan diremajakan," ujarnya.

Kondisi ini membuat harapan pemerintah daerah makin kecil, karena di hotel-hotel tak ada taksi yang tersedia. Akibatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat sulit berkembang. "Keberadaan armada Blue Bird tahap awal sebanyak 50 unit beroperasi di Sumbar, tentu dapat menjawab keraguan-raguan dan pertanyaan dari pengunjung selama ini," kata Irwan.

Apalagi, industri sektor perhotelan di Kota Padang khususnya sejak dua tahun terakhir semakin banyak penambahan kamar atau lebih 2.000 kamar, bahkan ada tiga hotel lagi akan siap di tahun ini.

Kendati demikian, menurut gubernur, kehadiran Blue Bird di Sumbar sebenarnya bukan pula saingan dari armada taksi yang sudah beroperasi selama ini, karena segmennya memenuhi kebutuhan pasar kelas menengah ke atas.

Armada taksi yang ada selama ini segmen pasarnya dapat melayani masyarakat kelas menengah ke bawah, artinya pelanggan atau konsumen yang selama ini tak akan terganggu.

Tarif yang ditetapkan pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub), maka untuk Blue Bird ditetapkan batas tarif atas yakni, buka pintu Rp 6.000, dan Rp 3.000/km serta senilai Rp 30.000/jam kalau menunggu.

Sedangkan bagi taksi yang dikelola pengusaha daerah selama ini, meskipun memberlakukan argometer ditetapkan tarif batas bawah yakni, senilai Rp 4.000 bukan pintu, Rp 3.000/km dan sebesar Rp 22.000/jam untuk menunggu.

"Beroperasinya taksi Blue Bird memberi dampak ganda, karena sudah mengurangi tenaga kerja dengan rekrutmen sopir seluruhnya dari putra daerah," tambah Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com