Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Ramai ke Rinjani, Pendapatan Masyarakat Meningkat

Kompas.com - 28/06/2013, 15:27 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Rinjani Trekking Management Board, Asmuni Ispan mengatakan, keberadaan obyek wisata pendakian Gunung Rinjani membuka peluang kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitarnya.

"Sejalan dengan semakin ramainya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Gunung Rinjani (3.726 meter di atas permukaan laut), pendapatan masyarakat juga semakin meningkat," katanya di Mataram, Jumat (28/6/2013).

Asmuni mengatakan, keindahan dan keunikan Gunung Rinjani menjadi daya tarik bagi wistawan mancanegara dan nusantara untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut. "Ini memberikan berkah bagi masyarakat sekitarnya, karena terbuka peluang kerja dan berusaha," ujarnya.

Wisata pendakian Gunung Rinjani, menurut Asmuni, merupakan salah satu obyek wisata alam terbaik di Asia Tenggara. Kunjungan wisatawan ke obyek wisata minat khusus itu juga mengalami peningkatan setiap tahun.

Asmuni memaparkan, dengan kian berkembangnya obyek wisata pendakian membuka peluang berusaha bagi masyarakat sekitarnya. Ini terbukti pada awalnya jumlah Trekking Organizer (TO) terbilang minim, namun kini berkembang menjadi 18.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Danau Segara Anak dilhat dari puncak Gunung Rinjani di ketinggian 3.726 mdpl.
Demikian juga jumlah "porter" (petugas pembawa peralatan dan barang pendaki) jumlahnya mencapai 250 orang di pintu pendakian Senaru, Kabupaten Lombok Utara, dan 150 orang di Sembalun, Lombok Timur. Di Teres Genit, Kecamatan Bayan, juga terdapat 100 orang porter.

"Berkembangnya wisata pendakian Gunung Rinjani juga memunculkan usaha baru, yakni pemandu wisata air terjun yang saat ini berjumlah 22 orang. Sementara jumlah pemandu perempuan yang sebelumnya hanya lima orang kini bertambah menjadi 32 orang.

Menurut Asmuni, usaha akomodasi juga berkembang cukup pesat, saat ini berjumlah 25 homestay, yaitu 16 unit berada di Senaru dan sembilan unit di Sembalun.

Pemangku adat yang disebut "melokak" juga mendapat rezeki dari kehadiran para wisaatawan itu, yakni melayani jasa "sembek" yakni memberikan tanda di dahi wisatawan dengan kapur sirih dan kunyit.

"Menurut kepercayaan masyarakat setempat, ini dimaksudkan agar tidak ada gangguan selama pendakian. Ini sekaligus sebagai salah satu upaya pelestarian budaya dan bisa dijadikan daya tarik wisata," kata Asmuni.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Porter tim Ekspedisi Cincin Api Kompas membersihkan sampah saat akan meninggalkan tempat tersebut untuk turun dari Gunng Rinjanidi jalur Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (1/10/2011).
Dia mengakui dengan kian berkembangnya wisata pendakian Gunung Rinjani tersebut berdampak pula pada meningkatnya sampah di kawasan Gunung Rinjani. Hal itu disebabkan kurangnya kesadaran sebagian wisatawan terhadap pentingnya memelihara kebersihan.

Karena itu Asmuni menyambut baik workshop Perencanaan Penataan Destinasi Wisata dengan tema Pengelolaan Sampah di Gunung Rinjani  yang digelar awal pekan ini oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com