Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendang Menyebar sampai Jauh

Kompas.com - 11/09/2013, 12:06 WIB
SEIRING migrasi orang Minang, rendang pun berdiaspora ke mana-mana. Maklum, setiap orangtua Minang pasti akan membekali anaknya yang hendak merantau dengan rendang yang bisa tahan berbulan-bulan. Buat orang Minang, rendang adalah elemen penting untuk bekal merantau di samping pengetahuan agama dan keterampilan silat. ”Orangtua itu, meski sedang tak punya uang, pasti berusaha membuatkan rendang untuk anaknya yang akan merantau. Tradisi itu sudah dikenal sejak orang mulai merantau,” kata Muhammad Nur.

Setelah anaknya tinggal di rantau, para bunda terus mengirimkan rendang dan masakan minang buatannya secara rutin. Yarnis (50) asal Bukittinggi, misalnya, setiap bulan mengirimkan rendang dan sambal lado untuk anaknya yang menuntut ilmu di Jakarta. ”Meski di Jakarta banyak warung padang, tetap saja saya kirim rendang dan sambal lado dari kampung,” kata Yarnis saat akan mengirim rendang dan sambal lado lewat TIKI di Jalan Pemuda, Bukittinggi.

Ketika Yarnis kuliah di Padang, ibunya juga rutin mengirimkan sambal lado, rendang, dan beras dari Bukittinggi, seminggu sekali. ”Rendang dan kiriman lainnya dititip ke sopir travel. Itu sudah kebiasaan orang Minang,” katanya.

Dari sini terlihat, rendang memiliki fungsi sosial sebagai pengikat kekerabatan dan tali silaturahim. Belakangan, rendang memiliki fungsi tambahan, yakni ekonomi, ketika diperjualbelikan dan menjadi ikon warung makan padang yang bertebaran di banyak tempat. Muhammad Nur menjelaskan, warung awalnya didirikan untuk melayani komunitas perantau yang kian banyak. Orang Minang di Jakarta lebih suka memberi nama warung padang daripada warung minang karena Padang sebagai ibu kota lebih mudah diingat konsumen non-Minang.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Rendang paru.
Selain tempat makan, warung ketika itu juga berfungsi sebagai tempat penampungan sementara para perantau yang baru datang. Mereka makan dan bantu-bantu di situ hingga mendapatkan pekerjaan lain. Seiring waktu, ternyata masakan minang disukai banyak orang dari etnis lain. Warung padang pun membesar dan berkembang biak di mana-mana. Di Jakarta, warung padang bisa ditemui di hampir seluruh pasar, ruas jalan, tikungan, dan perempatan.

Semakin jauh orang Minang merantau, semakin luas diaspora makanan minang. Pasalnya, di antara perantau ada saja yang akhirnya berinisiatif membuka warung makan padang. Arfianto Wismar Bachtiar, misalnya, tahun 2000 datang ke Qatar untuk bekerja di perusahaan minyak. Belakangan, dia justru mendirikan Restoran Minang Indonesia di Doha. ”Pelanggan kami 85 persen orang Indonesia, sisanya orang asing. Ada pelanggan kami orang Belanda yang sangat suka rendang dan sambal petai,” katanya.

Di luar negeri, rendang tidak hanya jadi milik warung minang, tetapi juga disajikan di banyak restoran Indonesia. Di kawasan Soho, London, misalnya, Resto Nusa Dua milik Firdaus Ahmad dan Usya Soehardjo menyajikan rendang di samping menu masakan Nusantara lainnya. Rendang yang disajikan pun cita rasa pedasnya bisa dibilang otentik. Nyatanya, rendang olahan resto itu disukai mayoritas orang kulit putih. Usya mengatakan, banyak yang baru pertama kali mengenal cita rasa rendang di restonya. Gara-gara makan rendang, beberapa di antara pelanggannya berkunjung ke Indonesia (Kompas, 25/9/2011).

Di 1754 S Hick Street, Philadelphia, AS, ada Waroeng Surabaya milik Hardena Joyo yang juga menyediakan rendang di samping menu Indonesia lainnya. Rendang menjadi salah satu menu paling disukai di sana. Hal yang sama terjadi di sejumlah resto Indonesia di Singapura, Malaysia, Belanda, dan Arab Saudi.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Sajian warung khas Kapau di Pasar Pabukoan, Nagari Kapau, Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/7). Nagari Kapau menjadi asal muasal warga pengusaha Warung Kapau yang tersebar luas di pelosok Indonesia.
Begitulah, warung makan menjadi agen penyebar cita rasa rendang dan masakan minang lainnya. Dan, agen penyebar rendang semakin beraneka dari tahun ke tahun. Para chef Indonesia, misalnya, banyak yang ambil bagian menyebarkan rendang ke lidah asing. Salah seorang di antaranya William Wongso yang kerap memasak rendang dalam festival kuliner internasional dan jamuan makan untuk orang asing. ”Sejauh pengalaman saya, tiap orang asing yang mencicipi rendang pasti minta tambah lagi,” katanya.

Maskapai Garuda Indonesia beberapa tahun terakhir juga mengambil peran sebagai agen penyebar rendang. Perusahaan itu menyelipkan rendang dalam sajian rijsttafel di kelas bisnis dalam penerbangan internasionalnya. Sejauh ini, rendang menjadi menu favorit penumpang (Kompas, 25/9/2011).

Sejumlah anak muda urban tak kalah agresif menyebarkan rendang sampai jauh. Salah seorang di antara mereka, Reno Andam Suri (41), berjualan rendang lewat media sosial dan internet. Dari dapur sederhana di garasi rumahnya di kawasan Ciledug, Tangerang, Reno memasok rendang ke penjuru Indonesia dan mancanegara. Rendang dikemas cantik dalam kemasan plastik tebal kedap udara hingga bisa bertahan lama dan mudah dikirim ke mana-mana.

”Menjelang hari Lebaran, bisa tidak tidur mengerjakan pesanan rendang,” ujarnya.

Siapa pun bisa memesan rendang bermerek Uni Farah itu lewat media sosial, situs, atau SMS. Dengan begitu, pelanggannya tak lagi dihalangi batas geografi. Ada pelanggan dari Malaysia, Jepang, Iran, dan Irak.

Tidak hanya berjualan rendang, ia juga membuat buku tentang masakan dan budaya Minang. Buku pertamanya laris manis, dan ia sedang menyiapkan buku kedua dalam bahasa Inggris.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Rendang ubi kayu.
Lewat perantara agen-agen inilah kelezatan rendang dan masakan minang lainnya merembes ke lidah-lidah asing. Mereka lantas mengakui rendang adalah makanan lezat, bahkan terlezat di dunia seperti hasil survei ”The World’s 50 Most Delicious Food” yang digelar CNNGo.Com.

Di titik ini, rendang tidak hanya mengangkat martabat orang Minang, tetapi juga martabat bangsa Indonesia. (Budi Suwarna dan Indira Permanasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com