Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Express Luncurkan Taksi MPV di Semarang

Kompas.com - 24/10/2013, 18:54 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com - PT Express Transindo Utama, Tbk (Express Group) meluncurkan 100 armada taksi jenis kendaraan multiguna (MPV) di Semarang, Kamis (24/10/2013). Taksi Express jenis MPV ini diluncurkan untuk melayani kebutuhan akan angkutan paratransit (transportasi umum tanpa trayek) dengan kapasitas tampung yang lebih besar di Semarang.

Taksi ini menggunakan kendaraan jenis MPV dengan daya tampung 7 orang dewasa. Presiden Direktur Express Group, Daniel Podiman mengatakan bahwa kapasitas taksi ini sangat ideal untuk keluarga besar atau rombongan turis. Dengan posisi duduk di taksi jenis MPV yang lebih tinggi, penumpang juga akan mendapat pemandangan yang lebih menarik selama perjalanan.

Taksi Express MPV akan beroperasi dengan tarif reguler. “Di sini kami berusaha memberikan diferensiasi layanan untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap taksi hemat dan nyaman. Hemat karena taksi ini mempunyai daya muat yang lebih banyak, baik dari sisi jumlah penumpang atau volume bagasi yang bisa ditampung,” kata Daniel Podiman.

Menurut Daniel penggunaaan kendaraan jenis MPV ini juga lebih efisien untuk biaya operasional taksi. “Dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat, maka mitra pengemudi dapat memaksimalkan pendapatan, namun juga tetap dengan tarif yang hemat bagi konsumen,” katanya.

Express Group memang menerapkan skema kemitraan kepada pengemudinya. Mitra pengemudi hanya berkewajiban memberikan jumlah setoran tertentu dan sisa pendapatannya dapat dibawa pulang. Sehingga penghematan BBM akan membantu meningkatkan pendapatan mitra pengemudi.

Angkutan umum paratransit merupakan angkutan yang tidak memiliki rute dan jadwal yang tetap dalam beroperasi di sepanjang rutenya, sedangkan angkutan umum masstransit merupakan angkutan yang memiliki rute dan jadwal yang tetap serta tempat pemberhentian yang jelas.

Menurut Daniel Podiman, saat ini taksi jenis MPV belum banyak dieksplorasi, layanan paratransit lebih banyak dilayani oleh taksi jenis sedan. Namun sebenarnya kebutuhan akan kendaraan paratransit di Indonesia masih besar.

Lantas Daniel membandingkan bahwa di luar negeri, angkutan paratransit jenis MPV telah banyak berkembang. “Di Singapura dan Malaysia, angkutan jenis MPV sudah banyak ditemui. Kami mulai di Semarang. Ke depannya kami berharap Taksi Express MPV dapat hadir di kota-kota yang lain untuk melayani pelanggan kami,” tambah Daniel. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com