Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Perlu Gali Kesenian Tradisional

Kompas.com - 13/12/2014, 15:18 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu menggali kesenian tradisional yang ada di wilayah setempat, sebagai daya tarik bagi wisatawan, kata praktisi pariwisata dan kebudayaan Widi Utaminingsih.

"Upaya itu mengingat kesenian tradisional yang hidup di masyarakat bisa menjadi daya tarik desa wisata yang jumlahnya cukup banyak di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta ini, Jumat (12/12/2014).

Ia mengatakan jenis kesenian tradisional yang sifatnya lokal dan banyak berkembang di perdesaan memiliki potensi sebagai daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi desa wisata di daerah setempat. Untuk itu, keberadaannya perlu dipertahankan, dan dikembangkan," katanya.

Menurut Widi, keberadaan kesenian tradisional jika digarap dengan baik dapat menjadi atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan yang mengunjungi desa wisata setempat.

Desa wisata dengan sajian atraksi kesenian setempat diharapkan akan membuat wisatawan memiliki kenangan setelah mereka pulang, karena terkesan dengan sajian atraksi tersebut.

Untuk itu, perlu mengembangkan serta menghidupkan kesenian tradisional sebagai aset desa wisata. "Dengan menampilkan atraksi kesenian lokal, berarti membantu kelangsungan hidup kegiatan berkesenian di desa setempat.

"Bahkan, pelaku kesenian tersebut dapat memperoleh tambahan penghasilan, karena setiap penampilan mereka dibayar," kata Widi Utaminingsih yang yayasannya bergerak di bidang studi pengembangan pariwisata dan budaya berbasis potensi lokal.

Ia mengatakan perlu keseriusan untuk mengembangkan dan melestarikan kesenian dan budaya setempat, agar mampu menjadi atraksi wisata.

Sebab, menurut dia, atraksi seni dan budaya memiliki hubungan erat dengan parwisata. "Jika kesenian lokal dapat berkembang, tentu akan menjadi aset bagi desa wisata setempat, dan diharapkan sajian atraksi seni budaya lokal itu menjadikan desa wisata lebih hidup dan diminati wisatawan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com