Menurut dia, Kepulauan Riau mempunyai potensi pariwisata yang sangat bagus dan relatif mudah dijual karena memenuhi semua kriteria 3A untuk sebuah destinasi wisata; Attractiveness (daya tarik), Amenities (fasilitas pendukung/akomodasi), dan Access (akses)," kata Arief.
Jadi, lanjut Arief, Kepulauan Riau mempunyai potensi yang bagus sekali dan relatif mudah dijual. "Tinggal bagaimana menjualnya," katanya.
Sebelumnya, pada Sabtu (7/2/2015), Menpar meninjau perkembangan di sejumlah destinasi dan akomodasi wisata di Kawasan Wisata Lagoi, Kabupaten Bintan.
Menpar juga meninjau perkembangan pembangunan bandara internasional di pulau Bintan yang panjang lintasannya mencapi empat kilometer dan lebar sekitar 60 meter sehingga bisa dipakai untuk mendarat pesawat berbadan besar.
Bandara internasional tersebut dijadwalkan akan rampung pada 2017. "Sangat potensial, kalau dibuka maka akan sempurna," kata Arief.
Menpar juga menyempatkan meninjau berbagai hotel dan resort mewah di Pulau Bintan sebagai fasilitas pendukung pariwisata Bintan.
Sementara kawasan Great Batam, yang meliputi Kepulauan Riau dan sekitarnya menjadi gerbang bagi sekitar dua juta turis mancanegara mengunjungi Indonesia pada 2014.
Pada 2014, wilayah Great Bali, Great Jakarta dan Great Batam menjadi tiga kawasan tujuan utama pariwisata dengan menyumbang sekitar 90 persen jumlah kedatangan wisman ke Indonesia. Sementara pada 2014 tercatat angka kunjungan wisman sebesar 9.435.411 atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan tahun 2013 sebanyak 8.802.129 wisman.
Dengan angka pertumbuhan tersebut, Arief mengatakan industri pariwisata Indonesia terus tumbuh karena lebih tinggi dari angka rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,7 persen. "Namun belum cukup kompetitif," ujar Arief.
Pemerintah menargetkan untuk menggaet 20 juta wisman pada 2019. Perbaikan infrastruktur diharapkan akan mendongkrak daya saing pariwisata Indonsia di tataran global yang saat ini berada di ranking 70 ke ranking 30 dunia pada 2019 nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.