Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyik! Indonesia Sekarang Punya Jalur Tebing Via Ferrata

Kompas.com - 20/02/2015, 12:16 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Operator penyedia jasa wisata, Skywalker telah meresmikan pemanjatan via ferrata di Tebing Parang, Purwakarta, Jawa Barat pada awal Februari 2015. Via Ferrata merupakan sistem pemanjatan tebing dengan menggunakan lintasan besi yang telah dipasang dan pengaman kabel baja sepanjang lintasan tebing. Hal itu disampaikan oleh salah satu pemilik Skywalker, Muhammad Rubini Kertapati, atau akrab dipanggil Bibin ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (18/2/2015).

“Dengan klasifikasi kesulitan Clasiccal Via Ferrata dengan tingkat kemiringan rendah, semua orang dapat memanjat Tebing Parang setinggi 150 meter ini dan merasakan sensasi ketinggian serta menikmati indahnya alam Purwakarta dari ketinggian,” katanya.

Menurut Bibin, semua orang, baik wisatawan lokal maupun mancanegara, mulai dari umur 5 tahun hingga 70 tahun dapat mencoba memanjat tebing via ferrata ini. Jalur pemanjatan tebing telah diuji coba oleh anak-anak yang berumur 5 tahun hingga orang tua yang berumur 62 tahun dari Desember 2014 sampai Januari 2015.

“Indonesia memiliki tebing yang sangat banyak dan layak untuk wisata Via Ferrata. Kita tertinggal 5-10 tahun dari Malaysia yang mempunyai wisata Via Ferrata di Gunung Kinabalu dan 15-20 tahun dari Eropa yang sudah sangat mengembangkan wisata ini. Akhirnya, pada  Januari 2014 kami merencanakan pembuatan jalur tebing via ferrata di Tebing Parang,” tuturnya.

Sebuah Paket Wisata

Bibin menuturkan bahwa biaya yang diperlukan bagi para wisatawan yang ingin mencoba pemanjatan via ferrata selama dua jam yaitu Rp 275.000 di mana sudah termasuk makan siang, pemandu sekaligus instruktur, peralatan keamanan memanjat, dan dokumentasi. Pihaknya juga menyediakan transportasi bagi wisatawan yang ingin berangkat dari Jakarta dengan paket termasuk makanan ringan pagi hari dengan harga sebesar Rp 400.000.

Setiap pemanjat akan menggunakan seat harness, helm, dan tali pengaman yang akan dikaitkan setiap lintasan besi. Satu grup akan dipandu oleh tiga orang pemandu yang berperan sebagai leader pemanjatan. Sensasi petualangan akan dimulai ketika mulai menambah ketinggian.

"Tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan oleh para wisatawan, hanya perlu kondisi fisik yang sehat dan motivasi yang tinggi untuk melihat dan menikmati keindahan alam Purwakarta dari titik ketinggian Tebing Parang," katanya.

Bibin berharap dengan adanya wisata tebing via ferrata, pariwisata di Purwakarta dapat berkembang dan seluruh segmen masyarakat dapat ikut menikmati berada di  ketinggian yang dulu hanya didominasi oleh para pemanjat tebing yang memiliki kemampuan dan keahlian tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com