Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Seni Ubud Tak Terpengaruh Boikot Australia

Kompas.com - 03/03/2015, 12:36 WIB
GIANYAR, KOMPAS.com - Para pedagang cendera mata di Pasar Seni Ubud, Gianyar, Bali, Minggu (1/3/2015) tampak sibuk melayani wisatawan yang mampir di kios mereka.

Beberapa pedagang mengaku tidak ambil pusing pada ancaman boikot Australia. Sebab, sejak tiga tahun terakhir ini wisatawan mancanegara yang mendominasi penjualan mereka datang dari Taiwan dan Jepang.

"Pembeli lebih banyak dari Taiwan. Ada sih wisatawan Australia yang datang ke sini, tapi hanya lihat-lihat saja. Kalau belanja pun hanya sampai puluhan ribu saja. Tidak seperti Taiwan, bisa ratusan ribu," ujar seorang pedagang, Jro Made Puspa (43) kepada Tribun Bali.

Menurut Puspa, wisatawan Australia lebih sering membeli pakaian ketimbang cendera mata yang terbuat dari bahan kayu. Sebab kayu sulit masuk ke Neraga Kangguru tersebut.

Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Ni Putu Erawati (40), di mana wisatawan Australia tidak mendominasi penjualannya.

"Yang lebih banyak yang belanja adalah wisawan Taiwan dan Jepang. Australia sangat jarang. Tapi itu tidak menjadi masalah buat saya. Tak apa kalau pemerintah Australia melarang warganya ke Bali, toh tidak terlalu berpengaruh," ungkapnya.

Sementara itu, seorang warga, I Nyoman Agus (21) mengaku geram terhadap ancaman Pemerintah Australia yang melarang warganya berlibur ke Bali. Sebab, menurut Agus, ancaman tersebut terkesan bahwa warga mereka menjadi satu-satunya wisatawan ke Bali.

"Saya sangat mendukung pemerintah menghukum mati pengedar narkoba. Sebab itu hal yang positif. Demi masa depan Indonesia yang lebih baik, kenapa kita menolak. Tak masalah Australia melarang warganya ke sini. Toh masih ada yang lainnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com