"Tanpa dukungan media sebagai sarana promosi, kami yakin dunia kepariwisataan di daerah ini tetap stagnan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wely Rohimone di Kupang, Selasa (3/3/2015).
Rohimone yang didampingi Kepala Seksi Pengkajian dan Pengembangan Pariwisata Nani Carvallo dan Kepala Seksi Promosi Agus Harum menyadari bahwa lambannya perkembangan pariwisata di daerah ini, karena pihaknya mengabaikan peran swasta dan media massa.
"Bali dan NTB sebagai tertangga terdekat, begitu maju di bidang pariwisata, karena menjadikan media massa sebagai mitra kerja untuk mempromosikan obyek-obyek wisata yang ada di wilayahnya masing-masing," ujarnya.
"Kami yakin, apa pun yang diberitakan media soal pariwisata, pasti orang membacanya dan berupaya untuk mendatangi obyek-obyek wisata tersebut," kata Rohimone menambahkan.
Rohimone memaparkan, dukungan dana, baik dari APBN maupun APBD untuk pengembangan sektor pariwisata di daerah ini juga masih sangat minim, sehingga terkesan masih jalan di tempat.
"Jika pariwisata dijadikan sebagai sektor unggulan, maka sektor-sektor lainnya juga tumbuh menyertainya dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujarnya.
NTT memiliki sejumlah obyek wisata langka di dunia, seperti binatang purba Komodo di Taman Nasional Komodo di ujung barat Pulau Flores, serta danau tiga warna yang selalu berubah-ubah warna di puncak Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores.
Selain itu, NTT juga memiliki keindahan alam bawah laut berupa taman laut yang tidak kalah hebatnya dengan Bunaken di Sulawesi Utara, seperti 17 pulau di Riung, Kabupaten Ngada, Flores serta taman laut Pulau Kepa di Kabupaten Alor.
"Potensi pariwisata kita, boleh dikata sangat luar biasa, namun promosinya masih sangat lemah sehingga terkesan stagnan. Karena itu, membangun mitra kerja sama dengan media massa, kami harapkan menjadi wahana yang tepat untuk pengembangan sektor pariwisata di NTT," tambah Rohimone.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.