Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Wisata Bahari Dikuasai Asing, Mana Orang Lokal?

Kompas.com - 02/05/2015, 13:29 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkembangnya wisata bahari di Indonesia tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Selain memiliki keindahan alam yang ditawarkan, wisata bahari turut mengundang datangnya para wisatawan nasional maupun mancanegara. Namun, tak banyak yang menyadari kepemilikan usaha di bidang wisata bahari banyak dimiliki oleh pihak asing.

“Tahun 98 itu 100 persen perusahaan Indonesia, sekarang 80 persen perusahaan asing,” ungkap konsultan wisata bahari, Christian Fenie, di Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Dari hasil penelitian yang sedang dia garap, Fenie menemukan realita bahwa orang lokal terlihat lebih susah dan tidak berdaya sementara perusahaan asing kian menjamur. Mayoritas perusahaan besar dimiliki pihak asing. Sementara, masyarakat lokal cenderung memiliki perusahaan-perusahaan kecil.

“Mungkin ini semacam persaingan, tapi kita tidak punya senjata yang sama. Dari pendidikan, tentu mereka (asing) menang,” lanjut Fenie.

Minimnya pendidikan diakui Fenie juga mempengaruhi kebiasaan masyarakat lokal untuk menjual tanah. Menurut dia tak sedikit masyarakat yang terpancing untuk menjual tanah dan bisa jadi menyebabkan eksodus di wilayah mereka. Padahal, sejak kedatangannya ke Indonesia 35 tahun silam, Fenie sudah berpesan pada pemerintah Indonesia untuk menjaga kelestarian alam.

“Jaga kebersihan, selamatkan laut kita, siapkan SDM pariwisata, buka sekolah marine tourism, dan juga perhatikan masyarakat lokal,” ungkapnya.

Selain meningkatkan pendidikan, perlu juga diadakan pengarahan kepada masyarakat mengenai hal ini. Sebab, adanya pengarahan dan pendidikan bisa jadi menumbuhkan rasa memiliki bagi masyarakat lokal dan membuat mereka melindungi wilayah mereka sendiri. Selain itu, adanya ekowisata juga bisa membantu perkembangan wisata bahari Indonesia.

Ecotourism secara internasional naiknya paling cepat, pariwisata biasa naik 2-3 persen, ecotourism naik sampai 10 persen, kita mesti ambil jalan ke situ,” pungkas Fenie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com