Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santap Malam di Belitong Timpo Duluk, Tertawa Lepas, Perut Pun Kenyang...

Kompas.com - 19/05/2015, 12:18 WIB
TANJUNG PANDAN, KOMPAS.com - "Bapak-bapak dan ibu-ibu, sebentar lagi kita sampai untuk makan malam," kata Feri, pemandu wisata rombongan Famtrip Disbudpar Bangka Belitung, Minggu (26/4/2015) lalu. Tak lama kemudian, bus pun lantas menepi di samping sebuah rumah.

"Mana rumah makannya?" tanya salah satu peserta famtrip.

"Ini rumah makannya," jawab Feri sambil mengajak rombongan memasuki sebuah rumah kuno.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Rumah Makan Belitong Timpo Duluk, di Jalan Lettu Mat Daud, Kampung Parit, Kelurahan Parit, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Minggu (16/4/2015).
Oalahh..., ternyata rumah tersebut merupakan Rumah Makan (RM) Belitong Timpo Duluk. Unik memang, memasuki rumah tersebut, pandangan rombongan famtrip melirik ke dinding-dinding rumah. Ada sepeda di pasang di tembok. Ada dulang, serta perangkat alat-alat pertanian dan perikanan tempo dulu. Semuanya menempel di tembok.

Inilah salah satu rumah makan di Belitung yang menyajikan masakan khas setempat. Makan bedulang merupakan tradisi khas Bangka Belitung yakni makan bersama dalam satu dulang. Peserta makan diajak duduk melingkari dulang.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Makanan tradisional khas Belitung di Rumah Makan Belitong Timpo Duluk, Jalan Lettu Mat Daud, Kampung Parit, Kelurahan Parit, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Minggu (16/4/2015).
Namun di RM Belitong Timpo Duluk, meja didesain sedemikian rupa, di mana satu dulang berisi makanan dikelilingi oleh empat orang. Saat memasuki rumah makan tersebut, dulang-dulang berisi makanan sudah siap di masing-masing meja. Isi dulang, ada lalapan, sate ikan, kelapa muda yang tengahnya berisi sup ikan, ayam ketumbar, oseng-oseng, dan sambal sere. Perut pun makin keroncongan, minta diisi.

"Tradisi di sini, yang muda melayani yang tua," kata Feri ketika rombongan membuka tudung saji.

Langsung saja, peserta famtrip termuda di kelompoknya mulai mengambil piring dan menyiduk nasi kemudian diisi sup ikan, ayam untuk diberikan kepada peserta yang lebih tua. Suasana langsung mendadak riuh di rumah makan yang beralamat di Jalan Lettu Mat Daud, Kampung Parit, Kelurahan Parit, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, itu.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Rumah Makan Belitong Timpo Duluk, Jalan Lettu Mat Daud, Kampung Parit, Kelurahan Parit, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Minggu (16/4/2015).
Makan bedulang atau makan bersama-sama memang dipenuhi penuh canda para peserta famtrip. Dalam sekejap saja, sajian di dulang langsung ludes. Tawa pun masih berlanjut saat Hanif Sunaryo, Manager Kalstar Tour & Travel menyodorkan kaleng tempat minyak tanah yang berubah fungsi menjadi tempat tisu. Begitu tisu ditarik dari corong tersebut, tawa peserta famtrip pun malah semakin menjadi-jadi.

Mulai beroperasi 16 April 2013, Isyak Meirobie, pemilik RM Belitong Timpo Duluk jeli melihat peluang. Ide membuat rumah makan ini muncul saat dia membeli rumah tradisional Belitung dengan kondisi yang masih terawat. Lantas rumah ini dijadikan RM Belitong Timpo Duluk.

Menurut Fia, salah seorang pegawai di rumah makan tersebut, RM Belitong Timpo Duluk memiliki 20 karyawan. Mulai buka jam 11.00 hingga 22.00 WIB rumah makan ini memiliki daya tampung sebanyak 70 orang. Harga per dulang berisi makanan lengkap sebesar Rp 220.000 untuk empat orang.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Rumah Makan Belitong Timpo Duluk, Jalan Lettu Mat Daud, Kampung Parit, Kelurahan Parit, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Minggu (16/4/2015).
Singgah di RM Belitong Timpo Duluk mampu membawa tamunya untuk menyelami kehidupan masyarakat Bangka Belitung pada masa lalu sekaligus mencicipi kelezatan masakan khas Bangka Belitung. Tempat-tempat seperti ini lah yang selalu diburu wisatawan saat berkunjung ke sebuah destinasi wisata di Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com