Festival Payung Indonesia II tahun 2015 mengusung tema ”Payung Lahir Kembali dalam Kebaruan Artistik Visual”. Perhelatan Festival Payung Indonesia ini diadakan di Taman Balekambang, Solo, selama tiga hari, Jumat-Minggu (11-13/9/2015). Pejabat Wali Kota Solo Budi Suharto mengatakan, Festival Payung Indonesia diharapkan turut menggerakkan perekonomian daerah di saat ekonomi nasional sedang melemah.
”Jangan sampai perhelatan festival payung II ini hanya menjadi kegiatan biasa-biasa, tetapi harus berpengaruh turut menggerakkan perekonomian daerah,” katanya, saat membuka Festival Payung Indonesia 2015 di Taman Balekambang, Jumat (11/9/2015).
Budi berharap festival ini dapat menggairahkan usaha para perajin payung yang ada di Solo dan daerah di sekitar Solo. Dengan demikian, UMKM kerajinan payung tradisional dapat membuka peluang usaha baru dan lowongan kerja baru. Ajang ini bisa jadi peluang bagi perajin yang terlibat dalam acara.
Ketua Panitia Festival Payung Indonesia 2015 Heru Mataya mengatakan, festival ini diikuti 13 kota yang di kota tersebut terdapat perajin-perajin payung tradisional. Beberapa kota itu di antaranya Baubau (Sulawesi Tenggara), Palu (Sulawesi Tengah), Kuantan Singingi (Riau), Padangpanjang (Sumatera Barat), Bengkulu, Jakarta; Bandung dan Tasikmalaya (Jawa Barat), Yogyakarta; serta Solo, Pekalongan, Klaten (Jawa Tengah). Festival ini juga diikuti delegasi dari Thailand, Tiongkok, dan Jepang.
Heru mengatakan, festival payung ini lahir dari keprihatinan atas menurunnya kerajinan payung tradisional di beberapa daerah. Para pembuat payung tradisional semakin terimpit produk payung modern. Melalui festival ini bisa menjadi forum bertemunya pelaku kerajinan payung sehingga bisa menemukan pasar baru. (RWN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.