Seperti pada lirik lagu Semanggi Suroboyo, Lontong Balap Wonokromo, menandakan jika makanan khas ini asli dari Surabaya.
Kuliner Semanggi Suroboyo mirip dengan pecel. Disajikan dengan sayuran seperti daun semanggi, tauge rebus, disiram bumbu dan krupuk puli diatasnya dijamin membuat lidah menari ketika menyantapnya.
Di Surabaya orang berjualan semanggi ini hanya pada tempat tempat tertentu saja. Misalnya di Taman Bungkul, di Taman Prestasi, dan di beberapa kampung lama di Surabaya.
Mbah Murni, misalnya, yang berjualan Semanggi di sekitar Jalan Sulung di kawasan Tugu Pahlawan.
Setiap pagi Mbah Murni dengan gendongannya berisi Semanggi Suroboyo berjalan dan sesekali berhenti di bawah pohon. "Sudah ada langganan, ya kadang jalan, kadang berhenti," katanya.
Satu porsi Semanggi mbah Murni dijual Rp 5.000 per pincuk bungkus daun pisang.
Nah bila ingin mencicipi Semanggi atau mencari penjual semanggi coba saja di sekitar Taman Bungkul, atau di dekat Masjid Al Falah, Jalan Raya Darmo biasanya di sana ada penjual Semanggi yang mangkal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.