Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Karangasem Siapkan Diri Menuju Kota Pusaka

Kompas.com - 11/01/2016, 12:51 WIB
AMLAPURA, KOMPAS.com - Kabupaten Karangasem, Bali, tengah mempersiapkan diri untuk menjadi destinasi wisata kota pusaka, dengan menempatkan puri-puri peninggalan zaman kerajaan sebagai pusat kebudayaan.

"Destinasi wisata di Karangasem itu mayoritas ialah obyek pusaka. Ada puri, desa kuno, pemandangan indah atau peninggalan bersejarah lainnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem I Wayan Purna di Amlapura, Senin (11/1/2016).

Menurut Purna, ada sejumlah puri yang tengah penjajakan untuk menjalin "memorandum of understanding" (MoU) antara pemerintah daerah dengan keluarga pemiliknya.

Puri di Kabupaten Karangasem yang dibidik menjadi obyek wisata kota pusaka antara lain adalah Puri Gede, Agung, Madura dan Puri Kelodan.

BARRY KUSUMA Lukisan di atas daun lontar yang dibuat warga Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem, Bali.
Purna melanjutkan, untuk menuju Karangasem sebagai destinasi kota pusaka, sudah dimulai dengan penataan pedestrian dan pertamanan di lingkungan Tenganan.

Persiapan lain adalah mempersiapkan infrastruktur dan renovasi bangunan di sejumlah desa kuno di Karangasem seperti di Bungaya, Timbra dan Asak.

"Pembangunan fisik dan infrastruktur bangunan kuno didukung bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebesar Rp 5 miliar. Untuk tahun 2016 hingga 2018 kami fokus penataan Kota Amlapura untuk renovasi taman dan bangunan bersejarah. Bantuan dari kementerian yang sama dengan total nilai Rp 15 miliar," katanya.

Purna memaparkan, perhatian terhadap bangunan bersejarah dilakukan agar tetap terjaga dan lestari bagi generasi mendatang. Perhatian ini diharapkan bisa direalisasikan di semua destinasi di Karangasem agar ada pemerataan obyek wisata.

"Desa wisata pun kami tonjolkan dengan mempertahankan keunikan masing-masing. Jadi ada aktivitas 'ngirisin tuak' yang nanti bisa dijadikan paket wisata untuk turis," ujarnya.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Wine Salak di Karangasem, Bali.
Keindahan desa wisata di Kabupaten Karangasem yang sudah dijadikan tempat kunjungan wisatawan adalah Desa Sibetan. Pada desa ini, wisatawan dapat menyusuri kebun salak dengan panorama keindahan Gunung Agung.

Wisatawan pun bisa turut mempelajari proses penanaman tanaman salak dan membudidayakan, cara memanen dan mengolah buah menjadi wine.

Desa wisata lain yang sering difavoritkan wisatawan jika berkunjung ke Karangasem adalah Desa Jasri.

Aktivitas masyarakat mencakup kegiatan memasak, membuat canang sari, atau trekking di lingkungan persawahan, menjadi atraksi wisata yang digemari pengunjung.

Menurut Purna, selama ini pihaknya sudah memberi persyaratan masing-masing desa wisata untuk menyiapkan satu kamar dengan standar hotel sebagai tempat menginap bagi turis.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Taman Ujung di Karangasem, Bali.
"Nanti pihak desa adat yang menentukan di rumah penduduk siapa wisatawan nanti menginap. Jadi ada unsur pemerataan pemasukan bagi penduduk," ujarnya.

Tahun 2013 Kabupaten Karangasem mendapat penghargaan dari pusat untuk pengelolaan desa wisata Jasri.

"Selanjutnya kami siapkan desa-desa lain untuk dikemas jadi destinasi wisata. Dan bersyukur International Symposium for the Asia Heritage Network 2016 digelar di Karangasem, sekalian untuk mengenalkan potensi kabupaten ini ke dunia internasional," tambah Purna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com