Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahkota Sultan Ternate Ini Bertabur 113 Batu Permata

Kompas.com - 26/01/2016, 20:03 WIB
Roderick Adrian Mozes

Penulis


SEBANYAK 2.500 turis asing dari berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika diberitakan akan menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 di Ternate, Maluku Utara pada 9 Maret 2016.

Setelah menyaksikan fenomena alam langka tersebut, agar waktu Anda tidak sia-sia di Kota Ternate, tak ada salahnya mengunjungi Keraton Kesultanan Ternate yang berada di Kota Ternate.

Bukan hanya keraton dan struktur pemerintahan kerajaan yang menjadi peninggalan turun temurun di Kesultanan Ternate. Kesultanan yang berdiri sejak 1257 dengan Raja pertama yaitu Baab Mansyur Malamo, ternyata memiliki satu benda pusaka yang telah dijaga dan disakralkan, yakni mahkota sultan.

Vanyira Kadato atau Kepala Wilayah Keraton Kesultanan Ternate, Rizal Effendi, mengatakan bahwa mahkota tersebut sudah ada sejak sultan pertama ini. Mahkota itu terbuat dari rambut, lempengan emas, dan dihiasi oleh kurang lebih 113 batu permata. Batu permata itu antara lain safir, intan, berlian, zamrud, dan batu-batu dari seluruh penjuru dunia.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Pengawal berbaris saat mengarak Sultan Ternate H Mudaffar Syah didampingi Permaisuri Boki Ratu Nita Budhi Susanty menuju ke acara pembukaan Festival Legu Gam ke-13 di Ngara Lamo, Ternate, Maluku Utara, 13 April 2014.
Keunikan dari mahkota ini adalah rambut yang senantiasa memanjang. Sehingga selalu dilakukan ritual pemotongan rambut, biasanya bertepatan dengan hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban. Rizal mengatakan bahwa sebelum dilakukan pemotongan, Sultan dan perangkat adat akan melakukan thalilan atau sembahyang bersama.

"Tidak ada benda pusaka atau alat khusus untuk memotong rambut, hanya gunting biasa saja," kata Rizal.

Mahkota yang disakralkan ini tidak selalu diperlihatkan kepada orang. Benda tersebut baru diperlihatkan hanya pada acara-acara khusus atau ketika ada tamu kehormatan datang ke Kesultanan Ternate.

KompasTravel berkesempatan melihat mahkota sultan secara langsung pada saat pembukaan Festival Legu Gam 2014, di Keraton Kesultanan Ternate, Minggu (13/4/2014). Mahkota tersebut disimpan di dalam kamar yang dijaga oleh seorang juru kunci.

Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke sana. Tamu hanya diperkenankan melihat dari luar kamar yang dibatasi oleh pagar kayu kecil. Mahkota tersebut disimpan dalam kotak kaca. Disekitarnya ada dua buah keris dan satu stempel milik sultan.

"Jadi kamar itu, selain oleh juru kunci, hanya boleh dimasuki oleh Sultan dan beberapa perangkat adat. Itupun sultan bisa masuk ketika dia ingin menyepi atau bermunajat. Selain itu kamar tersebut akan terkunci," kata Rizal Effendi, Rabu (16/4/2014).

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Abdi dalem Keraton Ternate di Keraton Kesultanan Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (3/7/2012). Keraton ini dibangun oleh Sultan Muhammad Ali pada tanggal 24 November 1810 terletak diatas Bukit Limau Santosa.
Menariknya, meskipun disebut sebagai mahkota sultan, Sultan hanya mengenakan mahkota sekali, yaitu pada saat dilantik menjadi sultan. Setelah itu, mahkota akan disimpan kembali.

Dengan jumlah batu permata yang banyak dan rambut yang cukup tebal serta masih ada lempengan emas, mahkota ini bisa dikatakan amat berat. Sayang Rizal tidak tahu persis berapa berat mahkota tersebut.

"Cuma saya masih ingat ketika Sultan Mudaffar Syah diangkat menjadi sultan, beliau tidak bisa lama-lama melayani permintaan fotografer untuk berpose lama, beliau mengeluh mahkotanya berat," kata Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com