Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Target Kunjungan Wisman Belum Tercapai

Kompas.com - 02/02/2016, 18:18 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 10 juta pada tahun 2015.

Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan Senin (1/2/2016) kemarin, tercatat sepanjang 2015, penduduk mancanegara yang berkunjung ke Indonesia (wisatawan mancanegara dalam arti luas) mencapai 10,41 juta kunjungan. (Baca: Sepanjang 2015, 370.869 WNA Kunjungi Indonesia Lewat Pos Lintas)

Kepala BPS Suryamin menuturkan, angka tersebut terdiri dari 9,73 juta merupakan kunjungan wisman reguler, 370.869 kunjungan warga negara asing (WNA) yang memasuki wilayah Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB), serta 306.540 merupakan kunjungan singkat WNA atau kunjungan khusus lainnya.

“Yang tidak untuk bekerja seperti wisman lansia, diklat, dakwah/rohaniawan, penelitian sebanyak 130.555 orang, dan bekerja paruh waktu kurang dari setahun sebanyak 175.985 orang,” kata Suryamin dalam paparan laporan BPS di  Jakarta, Senin (1/2/2016).

TRIBUNNEWS/HERUDIN Wisatawan mancanegara menikmati suasana di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (4/9/2014).
Pada bulan-bulan sebelumnya, BPS hanya mencatat wisman reguler saja. Hal ini berarti jika menggunakan metode statistik yang konsisten sepanjang tahun 2015, kunjungan wisman pada bulan Desember 2015 adalah sebesar 370.869.

Jika ditotal sepanjang tahun 2015, kunjungan wisman sebesar 9,73 juta. Menurut Pengamat Kebijakan Publik dari Perkumpulan Prakarsa, Ah Maftuchan, target wisman sebesar 10 juta belum tercapai.

"Menurut saya dengan target Kementerian Pariwisata sebanyak 10 juta (wisman) dan data rilisan BPS 9,73 juta, jadi belum tercapai," kata Maftuchan saat dihubungi KompasTravel di Jakarta, Selasa (2/2/2016) sore.

Ia menambahkan jika dalam target kunjungan wisman yang ditetapkan oleh Kemenpar, yang dihitung adalah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia untuk bertujuan rekreasi.

KOMPAS/HARIS FIRDAUS Sejumlah wisatawan mancanegara memotret seorang abdi dalem di Keraton Yogyakarta, Kamis (17/9/2015). Selama bulan September, kunjungan wisatawan mancanegara ke Keraton Yogyakarta relatif stabil, yakni sekitar 400 orang per hari.
Sementara, menurut Maftuchan, target Kemenpar dan komponen-komponen jenis penduduk mancanegara yang diungkapkan oleh BPS, penduduk di lintas batas negara Indonesia itu tak termasuk ke dalam kategori wisatawan.

"Kalau namanya turis itu melakukan kunjungan wisata. Kalau lintas batas itu penduduk yang selalu wara-wiri, jadi bukan semata-semata untuk bisnis, bisa untuk sosial karena bertetangga karena ada hubungan suku, daerah," ungkap laki-laki lulusan magister Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.

Dengan capaian Kemenpar saat ini, Maftuchan menilai Kemenpar perlu kerja keras dan membuat kebijakan-kebijakan konkret pada tahun ini untuk menarik kunjungan wisman ke Indonesia. Pasalnya, Indonesia secara potensi alam dan budaya sangat menarik untuk ditawarkan.

Sebagai catatan, angka 9,73 juta ini tidak jauh berbeda dengan capaian tahun sebelumnya. Kunjungan wisman pada 2014 tercatat 9,44 juta atau melebihi target sebesar 9,3 juta orang.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun 2014 dibandingkan 2013 mengalami kenaikan sebesar 7,2 persen. (Baca: Menpar: Kunjungan Wisman ke Indonesia Lampaui Target)

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Turis kapal pesiar MS Rotterdam berbincang-bincang dengan penduduk di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (19/2/2015).
Sedangkan jumlah wisman reguler yang berkunjung ke Indonesia pada bulan Desember 2015 mencapai 913.800 orang. Angka ini turun 0,16 persen dibandingkan Desember 2014 yang tercatat sebanyak 915.300 orang.

Walaupun demikian, jumlah kunjungan wisman reguler pada bulan Desember 2015 itu meningkat sebesar 17,46 persen dibandingkan bulan November 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com